Jenis Anjing dan Kucing

1. Sebutkan bangsa serta ciri-ciri anjing lokal dan ras?
  • Anjing Lokal
a. Anjing Tengger (Canis familliaris var tenggerana)
• Tingkat kecerdasan tinggi dan postur tubuh yang gagah
• Rambut tebal berwarna cokelat muda dengan kombinasi garis – gari cokelat tua kehitaman dengan panjang sekitar 8-10 cm.
• Anjing tengger termasuk anjing ukuran besar dengan panjang tubuh hampir 1 m dan panjang ekor 30 cm
• Mempunyai garis cokelat tua pada leher, yang merupakan ciri khas anjing tengger.
• Sifatnya pemberani, percaya diri dan selalu tampil sebagai pemimpin diantara golongan anjing lainnya,
• Fisiknya kuat dan mempunyai kecerdasan yang tinggi.

b. Anjing Kintamani
• Terdapat di pegunungan Kintamani di Bali
• Bulu panjang (gembrong)
• Perawakan besar serta tegap.

  • Anjing Ras
a. Anjing Belgian Malinois
Anjing Belgian Malinois atau biasa hanya disebut dengan Malinois merupakan anjing yang sangat setia dan suka menjadi bayangan dari tuannya. Anjing ini sangat sensitif, jadi sangat cepat mengetahui mood dari tuannya, apakah sedang senang, sedih atau marah. Malinois memiliki kepintaran yang sangat tajam. Mereka tidak suka dihukum dalam pelatihan, tapi dengan cara positif menghasilkan sifat yang luar biasa.
Penampilan Malinois secara umum memiliki tubuh yang sangat seimbang, berbentuk persegi dan elegan. Biasanya jantan lebih indah dan anggun dibanding betina yang lebih terlihat sangat feminim.

Kepala rapi dan bebas dari kerutan, terlihat kuat tetapi tidak kasar, mempunyai ekspresi wajah yang waspada, pintar dan siaga, mata berwarna coklat gelap. Telinga berdiri tegak dan menghadap kedepan. Tinggi badan untuk jantan antra 60-66 cm dan betina dengan tinggi 56-60cm. Warna bulu fawn / mahogany dan hitam, adakalanya dada bewarna putih. Bulu pendek , lurus dan cukup kasar (Hakim, Ichal. 2009).

b. Anjing Gembala Jerman
Anjing gembala jerman merupakan anjing pekerja Jerman, anjing ini paling banyak dikenal dan digemari orang seluruh pelosok dunia, sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah anjing Herder.
Kelebihannya yaitu Kecerdikannya, keindahannya dan kepatuhannya, merupakan anjing yang mempunyai bakat serba bisa diantaranya pengembala, penjaga rumah, penuntun orang buta, dan sebagai anjing pelacak pihak kepolisian atau militer.
Anjing ini berukuran sedang, agak panjang, kuat, kering dan berotot, dengan tulang-tulang kuat sehingga kelihatan kompak. Ukuran anjing jantan 60-65 cm dan anjing betina 55-60 cm diukur dari puncak antara titik temu leher dan pundak, panjang badan 10-17 % lebih panjang tinggi badan. Ia memiliki bulu-bulu indah dan mirip atau memberi kesan seperti srigala, sehingga tampaknya gagah dan alamiah (Hakim, Ichal. 2009).

c. Anjing Dobermann
Doberman berasal dari jerman, merupakan anjing yang sangat cerdas, perkasa, dan gagah. Karakternya keras dan tegas. Selain itu juga manja dan ingin selalu diperhatikan majikannya.
Dobermann adalah anjing trah berukuran sedang, bertubuh kuat dan kekar. Karena tampilannya yang elegan, anggun, dan pembawaannya yang bersemangat, serta ekspresinya yang penuh keyakinan. Tinggi puncak pundak pada jantan: 68 - 72 cm (26.77 - 28.35 inchi) dan betina: 63 - 68 cm (24.80 - 26.77 inchi). Berat badan jantan sekitar 40 - 45 kg sedangkan yang betina: sekitar 32 - 34 kg (Hakim, Ichal. 2009).

d. Anjing Rottweiller
Rottweiler memiliki tubuh berukuran sedang sampai besar. Sosoknya tegap, berbobot sedang, dan memiliki kaki sempurna. Seluruh bagian tubuh tampil proporsional, berisi, dan sangat bertenaga. Paduan seluruh unsur itu membuat rottweiler memiliki kehebatan dalam hal kekuatan, ketrampilan, dan daya tahan.
Karakteristik anjing jantan terlihat masif, bersosok lebih besar, dan bertulang kuat. Sedangkan betina cenderung lebih feminin, tetapi tak berarti tampak lemah dalam hal struktur atau anatomi lain.
Tinggi badan jantan sekitar 61 - 68 cm dengan bobot tubuh rata-rata 50 kg. Sedangkan yang betina memiliki tinggi 56 - 63 cm dengan bobot tubuh rata-rata 42 kg.

Anjing ini memperlihatkan sikap baik, tenang dan menyenangi anak-anak. Ia sangat setia, patuh, mudah diperintah, dan senang bekerja. Bertingkah laku natural, kasar dan percaya diri, pemberani, dan sangat waspada terhadap lingkungan sekelilingnya (Hakim, Ichal. 2009).

e. Anjing Fox Terrier
Anjing Fox Terier adalah jenis anjing yang cukup tua berasal dari negara Inggris. Hal yang menjadi andalan jenis ini adalah ketajaman penciuman dan penglihatannya serta kemampuan mereka menggiring serigala keluar dari sarangnya.
Anjing ini berukuran kecil dengan tinggi maksimal 40 cm dan bobotnya 8,5 kg. Mata kecil, tetapi bereaksi penuh. Fox Terrier ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Wire (bulu kasar) dan Smooth (bulu pendek) Fox Terrier. Fox Terrier adalah anjing yang sangat energik, selalu tampil gembira dan berani, senang bermain dengan anak-anak. Selain itu mereka siap setiap saat, agresif suka berkelahi sekalipun dengan anjing yang lebih besar. Fox Terier senang menggonggong sehingga sangat sesuai sebagai anjing penjaga (Hakim, Ichal. 2009).

f. Anjing Dachshund
Anjing dengan tubuh yang panjang dan kaki yang pendek merupakan ciri khas dari anjing trah Dachshund atau Teckel. Trah ini mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai anjing sahabat, anjing jaga, dan anjing keluarga.
Dachshund memiliki tubuh yang 2 kali lebih panjang dibanding tinggi badannya. Jantan memiliki tinggi antara 9-11 inch dengan berat badan maksimal 7,5 Kg. Betina memiliki tinggi antara 8-9 inch dengan berat badan antara 6-7 Kg. Dachshund memiliki 3 jenis bulu yaitu bulu pendek, bulu panjang dan bulu kasar. Dachshund merupakan anjing yang lincah dan suka bermain. Anjing ini termasuk anjing yang mudah dilatih, sangat setia dan merupakan anjing penjaga yang hebat (Hakim, Ichal. 2009).

g. Pomeranian
Anjing Pomeranian adalah anjing toy yang berjenis kecil dan aktif. Trah ini mempunyai bulu bagian dalam yang lembut dan tebal. Sedangkan, bagian luarnya bertekstur agak kasar, panjang dan lurus. Ekornya yang indah selalu berdiri tinggi dan lurus menghadap ke kepala. Anjing ini sangat waspada, menunjukkan intelegensi yang tinggi, dapat menunjukkan apa yang dia inginkan dengan cara yang kita mengerti serta mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Saat dia berjalan, dia terlihat sangat cantik sehingga seakan-akan dia buatan. Dia juga dapat diandalkan sebagai alarm dog.

Berat yang ideal untuk Pomeranian adalah dari 3 sampai 7 pon ( sekitar 1,4 kg- 3,2 kg). Bulunya sangat lebat dari bagian leher, bagian depan bahu dan dada, membentuk jumbaian yang melewati bahu dan dada. Bulu di bagian kepala dan kaki tersusun dengan ketat dan lebih pendek daripada yang dibagian tubuh. Ekornya ditutupi dengan bulu yang panjang, kasar dan menyebar secara halus.
Pomeranian sebagai anjing yang terbuka, mempertunjukkan intelegensi yang tinggi dan semangat yang gembira, menjadikan dia sebagai anjing sahabat yang hebat dan juga show dog yang sangat kompetitif (Hakim, Ichal. 2009).

h. Anjing Chow Chow
Anjing asal daratan Cina yang mendapat julukan Anjing Singa karena bentuknya yang mirip dengan hewan Singa jantan. Secara garis besar, Chow Chow memiliki 2 tipe yaitu tipe Amerika dan tipe Eropa. Tipe Amerika memiliki moncong yang lebih panjang dan lebih tahan udara panas. Sedangkan tipe Eropa memiliki moncong yang lebih pendek / pesek dan tebal dan memiliki kulit wajah yang lebih berkerut.
Chow Chow memiliki sifat pendendam, anjing ini pada dasarnya dapat rukun dengan anjing trah lain tetapi jika sudah pernah berkelahi maka jangan harap anjing ini dapat rukun kembali dengan musuhnya. Kepada majikannya pun anjing ini tidak akan segan-segan untuk menggigit jika diperlakukan dengan tidak baik (Hakim, Ichal. 2009).

i. Anjing Siberian Husky
Anjing Siberian Husky termasuk dalam jenis anjing ras yang tidak ganas, bahkan terlalu baik dan manja terhadap manusia. Ras ini sekilas mirip srigala, mungkin juga diperkirakan terjadi karena hasil persilangan alam.
Siberian Husky adalah anjing pekerja yang berukuran sedang (medium), cepat dan ringan diatas kakinya, bebas dan anggun dalam bergerak. Tubuh yang padat dan berbulu, telinga tegak dan ekor seperti sapu memberi kesan warisan dari daerah Utara. Sifat khas dari gaya berjalannya adalah halus dan kelihatan seperti tanpa tenaga. Dia mencerminkan fungsi aslinya dalam kemampuan membawa beban ringan pada kecepatan yang layak melewati jarak yang jauh. Ras Siberian Husky jantan kelihatan maskulin tetapi tidak kasar, betinanya kelihatan feminin tetapi tanpa kelemahan struktur. Pada kondisi yang pantas, dengan otot yang tegap dan mengembang.

Tinggi badan jantan 21-23,5 inch, dengan berat 45-60 pound, sedangkan betina 20-22 inch, dengan berat 35-50 pound. Berat badan ini sesuai dengan proporsi tinggi badan.
Sifat khas dari Siberian Husky adalah bersahabat dan lembut, tetapi juga waspada dan ramah tamah. Dia tidak menunjukkan kualitas sifat dari anjing penjaga, dia tidak terlalu curiga terhadap orang asing atau menyerang terhadap anjing lain. Kecerdasan, kemampuan diatur dan wataknya membuat dia menjadi teman yang serasi dan pekerja yang setia (Hakim, Ichal. 2009).

j. Anjing Basset Hound
Anjing Basset Hound merupakan salah satu dari anjing yang populer didunia, Bentuk badannya mirip dengan anjing Dachshund (Tekel), badan panjang , kaki pendek, dan kuping yang lebar. Hanya saja ukuran anjing Basset Hound lebih besar dan daun telinga yang lebih besar ukurannya dari anjing Dachshund.
Basset Hound diciptakan untuk teman berburu, kakinya yang pendek memudahkan dia untuk melewati semak-semak. Basset Hound memiliki keunggulan pada penciumanya, anjing ini sering digunakan untuk mencari jejak hewan buruan.

Basset Hound memiliki sifat yang tenang, tidak agresif tetapi waspada terhadap orang asing. Sifatnya sangat setia terhadap majikan walaupun kadang-kadang sering terlihat acuh pada majikannya anjing ini sangat manja.
Anjing yang berasal dari Inggris ini memiliki tulang-tulang yang besar seperti anjing ras besar lainnya. Hanya karena kakinya yang pendek dan telingannya yang lebar, orang menganggap anjing ini sebagai anjing hias. Padahal, anjing ini bisa digunakan sebagai anjing penjaga yang baik (Hakim, Ichal. 2009).

k. Anjing Dalmatian
Anjing Dalmatian adalah nama jenis anjing yang dikenal dengan warna kulitnya yang putih dengan (pada umumnya) noda-noda hitam. Variasi warna coklat juga kadang ditemukan walaupun jauh lebih jarang. Nama Dalmatian berasal dari Propinsi Dalmatia dari negara Kroasia, yang diperkirakan sebagai asal dari jenis ini (Anonim 3, 2007),

2. Sebutkan bangsa serta ciri-ciri kucing berdasarkan ukuran bulu?
  • Kucing Bulu pendek (Short hair)
1. Kucing Abyssinian
Abyssinian adalah salah satu ras kucing tertua yang pernah diketahui. Penampilan kucing dari ras ini menyerupai lukisan dan patung yang berasal dari zaman mesir kuno. Tubuh berotot, lengkungan leher dan bahu yang indah, telinga besar dan mata dengan bentuk menyerupai almond. Bangsa mesir melarang perdagangan ras kucing ini, bahkan mendirikan kuil khusus untuk memujanya. Mumi kucing Aby juga banyak ditemukan pada makam-makam bangsa mesir kuno. Ketika bangsa Romawi menguasai mesir, kucing Aby dibawa ke Inggris untuk melindungi ladang gandum dari tikus.

Dewasa ini kucing Abyssinian masih mempunyai bentuk yang mirip dengan Felis lybica, kucing liar afrika yang merupakan nenek moyang semua kucing domestik. Kata Abyssinia berasal dari Ethiopia, yang diyakini merupakan negara asal jenis kucing ini. Kucing ini pertama kali mengikuti show di Inggris Pada tahun 1871 dan dilaporkan pula kucing ini diimpor dari Ethiopia setelah ditangkap pada akhir perang Abyssinia. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh para ahli genetik menunjukkan bahwa, kemungkinan besar Kucing Abyssinia berasal dari pesisir laut India dan sebagian Asia Tenggara. Kucing Aby yang paling awal diidentifikasi berada di Museum Zoologi Leiden. Museum yang berada di Belanda ini menuliskan bahwa Kucing Aby dibeli sekitar tahun 1834-1937 dari pedagang kucing liar di India. Meskipun ras Abyssinia dimurnikan di Inggris, kemungkinan besar kolonisasi ras tersebut merupakan akibat para pedagang Inggris yang singgah di Calcutta dan membeli kucing tersebut. Kucing Abyssinian pertama kali diimpor ke Amerika Utara sekitar tahun 1900, tetapi baru sekitar tahun 1930 diimpor beberapa Aby yang berkualitas baik.

Kucing Ras Abyssinian biasanya mempunyai kecerdasan tinggi. Kucing ini senang berada disekitar manusia, selalu ingin tahu apa yang sedang dikerjakan pemiliknya. Kemungkinan besar tidak ada kucing yang lebih setia pada pemiliknya selain Aby. Selain itu Aby juga mudah dilatih untuk melakukan sesuatu. Aby adalah kucing berukuran sedang, langsing dan anggun dengan bulu pendek. Kaki panjang dan langsing. Kepala berbentuk segitiga dengan sudut-sudut kepala agak membulat.
Salah satu ciri khas Aby adalah pola warna bulu yang berbintik-bintik. Pola warna ini sering disebut Ticked Agouti. (Anonim. 2010)

2. Kucing Siamese
Pada akhir tahun 800-an kucing ras ini pertama kali diekspor dari Thailand (saat itu dikenal dengan nama Siam) secara resmi. Kucing siam mempunyai bentuk tubuh yang langsing dan anggun dengan warna kontras di ujung-ujung tubuh seperti kaki, ekor, telinga, mulut,hidung dan sekitar mata (colour point). Kepala relatif kecil, berbentuk segitiga dengan moncong yang mancung, mata biru dihiasi dengan telinga yang lebar. Bentuk tubuh yang panjang, langsing berotot ini dibungkus dengan bulu pendek dan halus. Kucing ras ini mempunyai sifat aktif dan selalu ingin tahu, kadang-kadang bisa sedikit berisik. Kucing Siam yang pertama kali muncul di Inggris adalah hadiah dari Siam untuk seorang duta besar. Kemudian ras ini mulai dikembangbiakan pada abad 19 dan muncul di berbagai kontes kucing di inggris pada awal abad 20. Pada awalnya warna yang dikenal adalah Seal point, serirng dengan perkembangan breeding muncul warna-warna baru seperti chocolate point, blue point, lilac point, caramel point,cinnamon point, fawn point, red point, cream point, tortie point, tabby point (Anonim, 2010).

3. Kucing Sphynx
Kucing Ras Sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah ras dengan kucing yang mempunyai bulu pendek atau sedikit sekali. Bulu kucing tersebut sangat halus seperti lapisan tipis pada kulit. Ras ini dihasilkan dari kucing-kucing yang mengalami mutasi genetik. Jumlah kucing ras ini juga masih sangat terbatas.
Selama beberapa ratus tahun terakhir, kucing tanpa bulu secara spontan terlahir dari kucing-kucing domestik berbulu pendek. Mutasi alamiah ini terjadi secara spontan. Kucing-kucing yang mengalami mutasi ini ditemukan di beberapa tempat seperti Kanada, Perancis, Maroko, Meksiko, Rusia, Australia dan Amerika. Tetapi kucing-kucing tersebut tidak pernah dikembangkan menjadi satu ras khusus dan sebagian besar mati akibat kurangnya perawatan atau karena berbagai masalah pengembangbiakan.

Pada tahun 1960 sepasang kucing lokal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa bulu. Sejak saat itulah program pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu tersebut dimulai. Pada tahun 1970 Cat Fanciers Association (CFA) memberikan status kucing tersebut sebagai Ras "Canadian hairless". Tetapi setahun kemudian CFA menarik kembali keputusannya karena ada masalah kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut. Pada saat itu gen yang berhubungan dengan ketiadaan bulu dianggap mematikan (letal). Akhirnya kucing-kucing dan keturunannya tersebut menjadi punah.

Pada tahun 1975, pemilik sebuah pertanian di Minnesota bernama Milt dan Ethelyn, mempunyai seekor anak kucing tanpa bulu yang lahir dari kucing normal di pertanian mereka yang bernama Jezabelle. Tahun berikutnya kembali lahir kucing tanpa bulu dari Jezabelle. Kedua anak kucing ini diberi nama Epidermis dan Dermis. Dermis dan Epidermis dibeli olah seorang breeder kucing dari Oregon bernama Kim Mueske. Keturunan Dermis dan Epidermis disebut sebagai garis keturunan Pearson

Sementara itu seorang breeder lain dari Minnesota yang bernama Georgiana Gattenby juga mencoba mengembangkan ras kucing tanpa bulu dari induk lain bernama Pearson yang juga menghasilkan anak tanpa bulu. Ia mengawinkan kucing-kucing tersebut dengan ras Devon Rex untuk memperkuat sifat-sifat genetiknya. Keturunan kucing-kucing ini terbukti sehat dan diberi nama Sphynx. Nama tersebut diambil dari Sphinx besar yang ada di Giza, Mesir.

Tahun 1978, seorang breeder kucing di Kanada bernama Shirley Smith menyelamatkan seekor kucing jantan, tanpa bulu yang diberi nama Bambi. Bambi kemudian dikebiri (steril) dan dipelihara sebagai kucing kesayangan. Setahun kemudian induk Bambi melahirkan dua ekor kucing tanpa bulu yang diberi nama Punkie dan Paloma. Pada tahun 1983, Smith mengirimkan Punkie dan Paloma kepada Dr. Hernandez di Belanda untuk dikembangbiakkan. Dr. Hernandez juga mengawinkan kedua kucing tersebut dengan kucing Ras Devon Rex. Ia juga menemukan fakta bahwa gen tanpa bulu lebih dominan dari pada gen bulu keriting seperti pada ras Devon Rex, tetapi resesif terhadap gen berbulu pada kucing normal.
Kucing-kucing keturunan Punkie, Paloma dan Pearson (Dermis dan Epidermis) inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan Ras Sphynx. Keempat kucing itulah yang menjadi nenek moyang sebagian besar Kucing Sphynx yang ada saat ini.

CFA mulai menerima registrasi Ras sphynx pada tahun 1998 dan pada tahun 2000 telah terdaftar 120 ekor kucing ras Sphynx di CFA.
Bentuk dan Ciri Kucing Sphynx : Panjang badan sedang, tegap dan membulat didaerah perut seperti tabung serta dada lebar. Kepalanya lebih panjang dibanding lebarnya dan berbentuk segitiga. Dahinya rata dan tulang pipi menonjol, hidung pendek dengan lekukan yang jelas atau hanya sedikit lekukan. Dagu tegas dan sedikit kumis, pendek atau sama sekali tanpa kumis. Telinganya besar, lebar pada bagian bawah dan berdiri tegak, bagian dalam telinga tidak berbulu. Mata berbentuk bulat lemon dengan ujung bagian luar mengarah ketelinga dan terbuka lebar, semua warna mata diakui dan tidak perlu sesuai dengan warna bulu. Leher panjang, bulat dan berotot. Kaki panjang dan proposional dengan ukuran tubuh, kaki depan lebih ramping dan lebih pendek dari kaki belakang, jari kaki panjang dengan telapak kaki tebal. Ekor panjang dan berbentuk cambuk, diujung ekor ditemui sedikit bulu menyerupai ekor singa. Kulit seluruh tubuh dengan sedikit bulu bertekstur sangat halus, berkerut dibagian kepala, badan dan kaki. Pada anak kucing jumlah kerutan pada kepala dan kulit lebih banyak (Anonim. 2010).

  • Bulu Sedang (semi – longhair)
1. Kucing Birman
Berabad-abad lalu orang-orang Khmer di Birma membuat kuil Lao-Tsun sebagai tempat memuja dewi dengan mata biru safir yang bernama Tsun-Kyan-Kse. Seorang pendeta bernama Mun-ha sering berlutut untuk bermeditasi di depan patung emas dewi tersebut bersama seekor kucing putih bernama Sinh. Pada suatu ketika perampok menyerang kuil tersebut dan akibatnya Mun-Ha terbunuh.

Setelah Mun-Ha meninggal terbunuh, Sinh meletakan kakinya di atas tubuh tuannya dan menghadap patung dewi Tsun-Kyan-Kse. Kemudian bulu putihnya berubah warna menjadi keemasan dan mata kuningnya berubah menjadi biru seperti mata dewi Tsun-Kyan-Kse. Warna keempat kakinya berubah menjadi coklat tanah. Tetapi cakar yang diletakkan di atas tubuh tuannya tetap berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Keesokan harinya, ratusan kucing yang hidup di kuil tersebut juga mempunyai warna yang sama dengan Sinh. Sinh tidak pernah meninggalkan altar pemujaan hingga saat kematiannya tujuh hari kemudian. Kemudian arwah Sinh membawa arwah tuannya menuju surga. Sejak saat itu bila ada seekor kucing kuil mati, dipercaya ada arwah seorang pendeta yang menemani arwah kucing tersebut di perjalanan alam akhirat. Pada titik ini legenda berakhir dan sejarah bermula.

Pada tahun 1919, dua orang berkebangsaan Perancis Auguste Pavie dan Gordon Russel, datang ke kuil untuk membantu para pendeta di kuil. Sebagai tanda terima kasih, para pendeta mengirimkan sepasang kucing birman. Sayangnya kucing jantan mati di perjalanan, tetapi kucing betina ternyata sedang bunting.
Ras birman awal, pada sekitar tahun 1925, berasal dari sepasang kucing bernama Orloff dan Xenia de Kaabaa. Ras ini mengalami kemunduran akibat resesi dan perang dunia ke dua. Hanya satu pasang kucing yang berhasil selamat melewati masa-masa sulit tersebut.
Ras Birman mulai diakui di Ingris pada tahun 1966. Baru pada tahun berikutnya Amerika mengakui ras ini, ketika CFA (Cat Fanciers Association) mengakui standarisasi ras tersebut.

Kucing ras Birman adalah kucing berukuran sedang dengan berat badan kucing jantan 4-6 Kg. yang betina biasanya sedikit lebih kecil dibandingkan jantan. Birman hanya mempunyai warna mata biru.
Pola warna ras ini menyerupai ras Siam yang dikenal dengan istilah "Colour point" (warna gelap pada telinga, wajah, ekor dan keempat kaki) kecuali keempat telapak kaki dan cakar (paw) yang berwarna putih. Badan tegap dengan panjang sedang, ditopang kaki yang kuat. Kepala lebar dan bulat, pada hidung ada sedikit lekukan, sedangkan mata hampir bulat dan berwarna biru. Telinga berukuran sedang dengan ujung melengkung.

Bulu leher dan ekor tumbuh sempurna, tebal dan halus. Warna bulu badan lebih pucat dibandingkan warna point pada kedua telinga, muka, kaki dan ekor. Yang membenadan dengan Ras Siam dan himalaya adalah warna putih pada keempat jari-jari kakinya. Warna putih ini sebaiknya simetris, tidak melebihi batas pergelangan kaki.

Birman mempunyai temperamen yang menyenangkan. Mereka relatif cerdas dan keterikatan pada pemiliknya sangat erat. Ras ini juga senang berada disekitar manusia. Kadang-kadang kucing ini juga terlihat sering menyesuaikan jadwalnya dengan pemiliknya. Kucing ini sering menunggu pemiliknya pulang ke rumah, "Just to say Hello as soon as you get home" (Anonim, 2010)

2. Kucing Turkish Van
Kucing ras Turkish Van telah hidup selama ribuan tahun di daerah asalnya yang disebut Anatolia. Berbagai catatan sejarah telah menunjukkan telah adanya kucing dengan "cincin putih" pada ekornya. Para arkeolog juga menemukan berbagai peninggalan pada masa perang penaklukan Armenia oleh Bangsa Romawi. Berbagai peninggalan tersebut berupa senjata dan bendera dengan gambar kucing besar yang bercincin putih pada ekornya.

Pada tahun 1955, dua orang wanita asal Inggris, Laura Lushington dan Sonia Halliday, baru pertama kali melihat kucing Van di Turki. Kemudian mereka memutuskan untuk membawa kucing tersebut ke Inggris. Tidak lama kemudian kucing-kucing mereka berkembangbiak, hal ini memperkuat faktabahwa Turkish Van adalah ras yang terbentuk secara natural.

Van Guzelli Iskenderun, Kucing Van terdaftar pertama yang diimpor dari Turki oleh Laura Lushington
Kucing Van pertama kali dibawa ke Amerika pada tahun 1982. Baru pada tahun 1994, CFA mengakui ras ini untuk ikut kontes.
Meskipun sama-sama terdapat kata "Turkish" pada namanya, Turkish Van dan Turkish Angora adalah dua ras yang sangat berbeda. Angora bertubuh langsing dengan bulu lembut dan halus, sedangkan Van lebih besar dan berat dengan bulu lebih tebal.

Van termasuk kucing berbadan besar dengan bulu "semi long hair". Kucing jantan bisa mencapai berat 9 Kg. Seperti kucing besar lainnya, van mencapai umur dewasa setelah 3-5 tahun.
Salah satu ciri khas Van adalah kesukaannya akan air. Van adalah kucing yang sangat suka berenang. Sesuai sifatnya, van dianugerahi bulu yang cepat kering bila terkena air. Sebagian besar kucing van di Amerika Serikat adalah kucing yang tinggal di dalam rumah dan tidak dapat mempunyai akses untuk mengunjungi daerah dimana terdapat banyak air seperti kolam ikan atau sungai. Tetapi sifat-sifat alamiah pecinta air masih tertinggal. Alih-alih berenang mereka "menemukan permainan memancing ikan di toilet".
Kepala van lebar, berbentuk segitiga, panjang hidung sedang dengan tulang pipi menonjol, dagu kecil dan telinga lebar. Kucing Van harus mempunyai warna badan putih dengan warna lain (selain putih) pada bagian atas kepala dan ekor (Anonim, 2010).

3. Kucing Anggora
Orang awam sering menggunakan kata �angora� untuk kucing berbulu panjang. Kesalahan ini mulai terjadi sekitar 250 tahun lalu. Pada saat itu kucing-kucing berbulu panjang banyak terdapat di sekitar kota Angora (sejak tahun 1930 disebut Ankara, Turki) dan Persia (Daerah timur perbatasan turki, sejak 1935 disebut Iran).

Saat itu tidak ada perbedaan besar antara kucing yang hidup di Angora/Ankara dengan Persia/Iran. Sejalan dengan banyaknya pedagang eropa yang berbisnis di timur tengah, semakin banyak kucing asal turki dan persia yang di impor ke benua eropa. Ketika kontes kucing (cat show) mulai diadakan di inggris pada tahun 1870, kategori kucing berbulu panjang sangat populer. Sejak saat itulah sifat-sifat genetik persia dan angora mulai berkembang menjadi lebih murni dan spesifik.

Bentuk tubuh yang besar, tebal, kepala bulat dan badan cobby identik dengan kucing persia. Sementara angora lebih langsing, panjang, lentur & luwes serta kepala berbentuk lancipn (segitiga).
Baru pada tahun 1962 kucing angora masuk secara resmi ke Amerika. Angora pertama kali diakui dan didaftar pada tahun 1973 oleh CFA (Cat Fanciers Association).

Kucing ras angora mempunyai ukuran badan sedang, dengan gaya lemah gemulai dan anggun. Badan panjang, langsing, dengan kaki dan ekor panjang. Ekor berbulu tebal dan mengembang seperti ekor musang. Hidung mancung, keseluruhan kepala berbentuk seperti segi tiga, dengan telinga lebar (Anonim. 2010).

4. Kucing Maine Coon
Maine Coon adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine (Amerika serikat). Berbagai mitos dan legenda berhubungan dengan asal ras kucing ini. Meskipun secara biologi tidak mungkin terjadi, banyak orang percaya Maine Coon dihasilkan dari perkawinan kucing setengah liar dengan Racoon. Mitos ini muncul karena bentuk dan warna ekor kucing maine coon banyak yang menyerupai ekor racoon. Selain itu nama racoon juga kemudian diadopsi membentuk nama ras kucing ini, maine - berasal dari nama negara bagian dan coon - kependekan dari racoon.

Cerita lain yang cukup populer adalah, maine coon berasal dari enam ekor kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi revolusi Perancis.
Kebanyakan pembiak kucing berpendapat ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain. Dua ras kucing yang diduga menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing Angora (diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest Cat (dibawa ke Amerika oleh bangsa viking). Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut, bentuk fisik norwegian Forest cat memang mirip dengan Maine Coon.
Maine Coon pertama tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun 1861. pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison square garden.

Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, kalah oleh popularitas kucing persia. Baru pada 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan dan diikutkan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968 enam orang pembiak kucing Maine coon bergabung dan membentuk "Maine Coon Breeders and Fanciers Association (MCBFA)" untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980 Maine Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan karakteristik dan standar tersendiri. Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa pembiak Maine Coon.

Maine coon "asli" mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polidactyl dan bersifat genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini, sebagian besar maine coon modern tidak lagi membawa gen polidactyl. Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing polidactyl ikut kontes, akibatnya maine coon polidactyl tidak banyak dikembangbiakkan lagi.

Semua anggota tubuh maine coon merupakan hasil dari fungsi adaptasi terhadap iklim dan cuaca yang ekstrim. Bulu yang mengkilap, tebal dan "anti air", serta bulu tebal di bagian leher, perut dan kaki berfungsi melindungi tubuh dari salju dan suhu dingin. Ekor panjang dengan bulu tebal, pada saat tidur dilingkarkan melindungi tubuh dari suhu dingin. Mata dan telinga besar mencerminkan kemampuan penglihatkan dan pendengaran yang lebih.

Maine coon mempunyai badan tinggi, berotot dan bertulang besar. Kucing jantan dewasa biasanya mempunyai berat badan 6- 9 Kg dengan panjang badan 1m, sedangkan betina biasanya lebih kecil dengan berat badan 4-6 kg. Dengan tambahan bulu musim dingin yang bisa mencapai panjang 7 cm, maine coon terlihat sangat besar. Kucing Maine coon terbesar yang pernah tercatat mempunyai panjang badan (dari kepala sampai ekor) 121 cm.

Sepertihalnya Norwegian forest cat dan kucing-kucing besar lainnya, Maine coon termasuk yang tipe pertumbuhan dan perkembangannya lambat. Ukuran dan bentuk tubuh dewasa baru dicapai pada umur 3 - 5 tahun.
Maine Coon adalah kucing yang dekat dengan manusia, tidak sepenuhnya independen tetapi juga tidak selalu mencari perhatian pemiliknya. Dibandingkan persia yang lebih suka tidur dipangkuan, maine coon lebih aktif dan suka berada dekat disekitar pemiliknya.

Ciri utama fisik maine coon terdapat pada kepala, bentuk badan, tekstur bulu dan bulu disekitar leher yang menyerupai surai singa. Badan besar, panjang hampir berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat. Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada bagian ujung dengan dagu yang tajam. Telinga besar dan lebar pada bagian bawah, sedikit membentuk lancip pada bagian ujungnya, dan didalam telinga ditumbuhi bulu yang cukup panjang. Mata lebar dan agak oval, terlihat bulat ketika terbuka lebar. Panjang leher sedang dan kuat, serta sedikit melengkung. Kaki sedang panjangnya dengan pertulangan dan perototan yang kuat. Ekor panjang dan lebar pada bagian pangkal serta menipis ke ujung, bulu ekor cukup lebat. Bulunya tebal dan halus, pendek pada bagian kepala, bahu dan kaki, sedikit panjang di bagian punggung dan paha, sedangkan diperut dan leher lebih panjang. Undercoat lembut dan tahan terhadap air, karena bulunya sedikit berminyak (Anonim, 2010).

5. Kucing Ragdoll
Sejarah Ragdoll dimulai di California pada tahun 1963. Ann Baker, seorang pembiak kucing persia mempunyai kebiasaan meminjam kucing jantan hitam (bernama blackie) dari tetangganya (Mrs. Pennels). Blackie mempunyai fisik seperti kucing persia hitam yang dihasilkan dari induk berwarna putih yang bernama Josephine. Josephine adalah kucing dengan fisik seperti angora yang mempunyai panjang bulu medium.
Pada suatu ketika josephine tertabrak mobil dan terbaring di jalanan selama beberapa hari. Setalah ditemukan ia di bawa ke rumah sakit hewan dari perguruan tinggi setempat untuk diobati. Josephine kembali sehat tetapi kehilangan sebelah matanya. Setelah kembali ke rumah Mrs. Pennel Josephine kembali bunting dan menghasilkan anak, tetapi sifatnya berubah, menjadi lebih tenang dan lebih tahan sakit. Hal ini membuat Ann baker semakin tertarik pada Josephine.

Josephine juga mempunyai anak jantan lain dari ayah yang berbeda yang diberi nama Daddy Warbucks. Ann Baker juga sering meminjam kucing ini. Dari perkawinan silang ketiga kucing inilah (Blackie, Josephine & Daddy Warbucks) Ann Baker memperoleh Ras Ragdoll.

Ann Baker kemudian mendirikan sebuah organisasi khusus penggemar kucing ragdoll pada tahun 1971 yang masih berdiri hingga saat ini. Kemudian ada suami istri membeli sepasang Ragdoll dari IRCA dan bermaksud membuat standar dan “menstabilkan� sifat-sifat genetik Ragdoll agar dapat diterima oleh semua asosiasi penggemar kucing.

Dari sebuah program breeding dengan seleksi yang ketat akhirnya dihasilkan sifat-sifat standar Ragdoll. Kemudian didirikanlah organisasi Ragdoll Fanciers Club International (RFCI) yang bertujuan menyebarluaskan ras ini dan membuat aturan dan panduan bagi para pembiak Ragdoll.

Ada enam macam warna yang terdapat pada Ragdoll tetapi hanya empat warna yang diakui oleh kebanyakan asoasiasi penggemar kucing yaitu : seal , blue, chocolate dan, lilac sedangkan warna red dan cream tidak diakui oleh beberapa asosiasi. Semua warna tersebut membentuk 4 pola warna yang digolongkan menjadi : bi-color, van *, mitted dan point (solid, lynx, tortie). (* oleh beberapa asosiasi tidak diakui)

Badan kucing yang besar didukung oleh badan berat, dada lebar serta bagian panggul yang besar. Seperti kucing berbadan besar lainnya, ragdoll dewasa pada umur tiga tahun. Betina biasanya lebih kecil dari jantan dengan berat rata-rata 5-7,5 kg, sedangkan jantan bisa mencapai berat 6-10 Kg atau lebih.
Ragdoll termasuk kucing berbadan besar dan jinak, mempunyai bulu medium-panjang dengan tekstur seperti bulu kelinci. Ragdoll akrab dengan manusia dan mudah beradaptasi. Dibandingkan Persia, ragdoll tidak memerlukan penyisiran bulu setiap hari.

Seperti ras Himalaya & Siam, Ragdoll adalah kucing dengan gen warna “point�. Pada saat lahir anak Ragdoll lahir berwarna putih, lalu perlahan-lahan warna-warna lain mulai muncul. Semakin dewasa kucing, warnanya akan semakin pekat (Anonim, 2010)

6. Kucing Balinese
Ras kucing balinese adalah kucing dengan tipe tubuh kucing oriental (langsing dan panjang/svelte) ditutupi bulu panjang dengan pola warna seperti ras siam (colorpoint). Bulu kucing balinese tidak sepanjang himalayan (persia colorpoint).

Ras ini terbentuk secara spontan sebagai akibat dari mutasi ras siam. Siam adalah kucing berbulu pendek, karena mengalami mutasi spontan muncullah kucing siam dengan bulu panjang. Secara sederhana siam dan balinese adalah kucing yang sama, perbedaan hanya terletak pada panjang bulu.

Pada awalnya balinese didaftarkan sebagai "longahired siamese". Sekitar tahun 1920-an kusing siam berpulu panjang dianggap sebagai keanehan dan dijual sebagai hewan peliharaan biasa (pet). Tidak ada usaha khusus untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ini. Baru pada sekitar tahun 50-an mulai muncul berbagai usaha agar longhaired siamese ini dianggap sebagai satu ras terpisah.

Sekitar pertengahan tahun 50-an, dua orang breeder kucing, Marion Dorsey ( Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk mengembangbiakkan longhaired siamese. Helen Smith menamakan ras tersebut balinese, karena keanggunan kucing-kucing tersebut menyerupai kecantikan, keanggunan dan gemulainya penari bali.

Ras balinese kemudian menjadi populer dan banyak breeder berusaha menyempurnakan karakteristik dan penampilan ras ini. Balinese kemudian terpecah menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Beberapa orang lebih menyukai tipe tradisional sementara sebagian besar breeder dan juri lebih menyukai yang modern.
Sepertihalnya ras siam tradisional, balinese tradisional mempunyai badan yang lebih berat dan tegap, bentuk kepala yang lebih bundar dan telinga yang lebih kecil dibandingkan dengan balinese modern. Balinese tradisional mempunyai bulu medium panjang (+ 5 cm) yang menutupi diseluruh tubuh, sementara balinese modern mempunyai bulu pendek di kepala serta badan, bulu panjang hanya terdapat di bagian ekor saja.
Variasi warna yang diakui oleh CFA sama dengan variasi kucing siam, yaitu : seal point, blue point, chocolate point and lilac point.
Hampir semua sifat dan bentuk tubuh Balinese serupa dengan Siam. Perbedaan hanya terletak pada panjang bulunya (Anonim, 2010).

  • Bulu panjang (Longhair)
1. Kucing Persia
Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifat tenang, anggun dan manja yang merupakan salah satu ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih cocok hidup di dalam rumah.

Kepala : besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.

Telinga : berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan.
Mata : mata yang membuka berbentuk bulat dan lebar, warna mata berhubungan dengan warna bulu.
Badan : dada lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby)

Kaki : pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.
Cakar : besar, bulat dan kokoh, lima jari di kaki depan dan empat jari di kaki belakang
Bulu : panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badan
Ekor : berbulu tebal,lurus, panjang sesuai proporsi badan
Sifat : mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, suka bermain dan mudah untuk disayangi. Ekspresi wajah yang manis dengan sifat tenang bisa duduk dan tidur disatu tempat selama berjam-jam, tidak berisik serta bersuara lembut (Anonim, 2010).

2. Kucing Himalayan
Tahun 1920 seorang ahli genetik Sweden, Dr. Tjebbes melakukan penyilangan kucing Persia dengan Siamese , sehingga dihasilkan ras baru dengan pola warna seperti Siamese tetapi bulunya panjang.
Walau begitu persilangan antara persian dan seamese sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi.
Ciri-ciri utama kucing himalayan adalah pada warna matanya yaitu biru tua. Ini terjadi ya seperti penjelasan saya sebelumnya bahwa jenis kucing himalayan ini adalah persilangan kucing persia dan seamese (Anonim, 2010).

Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Ras Kucing dan Variasinya . http://www.kucingkita.com/ras-kucing. Diakses pasa 23 November 2010.
Anonim 3, 2007. Anjing Dalmatian. http://anjingras.multiply.com/journal/item/1. Diakses pada 23 November 2010
Hakim, Ichal. 2009. Laporan Tutorial UP 3 Blok 2. http://natural-veterinary.blogspot.com/2009/03/laporan-tutorial-up-3-blok-2.html. Diakses pada 23 November 2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Diary Veteriner | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan