Extremitas Caudal dan Cranial

I.                   Learning Objective
1.      Struktur makroanatomi extremitas caudal (osteologi, myologi, antrologi) !
2.      Struktur mikroanatomi (kartilago, tulang, tendo, otot, osteogenesis) !
3.      Susunan saraf extremitas cranial dan caudal !
II.                Pembahasan
1.      Struktur makroanatomi extremitas caudal (osteologi, myologi, antrologi)!
·         Osteologi
a.      Susunan Tulang pada Ekstremitas
EKSTREMITAS CRANIAL
Dibentuk oleh 4 komponen utama/region :
Cingulum membri thoracica
  • Os. Scapula
  • Os. Coracoid
  • Os. Clavicula
Brachium =  Os. Humerus
Antebrachium terdiri dari dua ruas = os. Radius dan os. Ulna
Manus
§  Carpal
§  Metacarpal
§  Digiti = phalanx proximal, phalanx medial,phalanx distal
§  Corpus mempunyai 2 barisan tulang yaitu proximal dan distal
Tulang – tulang penyusun kaki depan :
§  Humerus
§  Scapula
§  Radius
§  Ulna
§  Ossa carpi
§  Ossa metacarpi
§  Digiti
§  Ossa sesamodia phalangis 1,2
EXTREMITAS CAUDALIS
Terdiri atas 4  komponen/ region :
Cingulum membri peluini( pelvis ), di bentuk oleh os. Coxae yang tersusun atas tulang :
§  Os . illium
§  Os . ischium
§  Os . pubis
Femur di bentuk oleh os femur
Cruris terdiri atas :
§  Os. Tibia
§  Os. Fibula
§  Pedis, terdiri atas :
§  Ossa tarsi, ossa. Metatarsi, digiti
§  Proximal : os tarsi tibiale, os tarsi fibulare, os tarsi central
§  Distal : os tarsal primum, os tarsal secundum, os tarsal tertium, os tarsal guartum.
§  Os. Illium
§  Os. Iscium
§  Os. Pubis
§  Os. Femur
§  Acetabulum


·         Myologi
Musculus pada extremitas cranial
Otot-otot superficial meliputi otot trapezius dan otot omotransversarius,sedangkan otot yang terletak dibagian otot rhomboideus dan otot seratus ventralis.
§  Otot trapezius otot pipih berbentuk segitiga
§  Otot rhomboideus otot yang besar dan terletak lebih dalam
§  Otot seratus ventralis otot paling besar dan otot paling utama dan menghubungkan alat gerak bagian depan dengan tubuh.
§  Otot omotransversus pada kebnyakan jenis ternak (pada prosesus taransversus vertebrae)
Otot yang bekerja pada persendian bahu
Pada hewan berkaki 4 meskipun dapat melakukan macam gerakan,tapi gerakan pokoknya hádala ekstensi dan ileksi
1)      Gerak ekstensi bahu
§  Otot brakhiosephalikus otot yang memanjang dari lengan ke kepala,otot yang besar,yang menutup sisikranial puncak ,otot extensor untuk bahu dan fleksor lateral untuk leher. Otot barakhiosephalikus ini dibagi : otot kleidobrakialis
2)      Fleksor bahu
§  otot latisimus dorsi otot yang berbentuk segitiga lebar,berperan untuk menarik kaki depan ke arah belakang
§  otot infrospinatus bereperan dal;am gerak abduksi ,fleksi dan rotasi bahu
§  otot teres minor berperen sama dengan otot infrospinatus
3)      Aduktor bahu
§  otot pektoral, berperan sebagai aduktor kaki depan,dan gerak maju badan bila kaki tidak bergerak ,dan otot ini dibagi 2:
~          otot karokobrakialis ,memepertahankan sendi agar tetap opada posisisnya
~          otot subskapularis ,sebagai penhan persendian pada posisi tertutup
Musculus pada extremitas caudal
otot yang bekerja pada persendian pinggul
1)   extensor pinggul
§  otot extensor
§  otot gluteus tengah ,menggerakan bagian lain dari kaki belakang ke arah belakang
2)   Fleksor pinggul
§  otot iliakus
§  otot psoas mayor
3)   Abduktor pinggul
§  otot gluteus profundus
§  otot gluteus superfisial
4)   Aduktor pinggul
§  otot pektineus ,sebagai aduktor dan pleksor pinggul
§  otot aduktor ,membantu extensi pinggul
§  otot kuadratus femoris,yang memepengaruhi gerak rotasi ke arah luara dari paha
·         Antrologi
Articulation pada extermitas cranialis
§  Art. Scapulo humeralis = scapula dan humerus
§  Art. Cubiti = humerus dan radius ulna
§  Art. Radio ulna = radius dan ossa carpi proximal
§  Art. Radio ulna proximal
§  Art. Radio ulna distal
§  Art. Antebrachi carpal
§  Art. Intercarpal
§  Art. Carpometacarpal
§  Art. Intermetacarpal
§  Art. Metacarpo phalangea
§  Art. Interphalangea proximal= phlang 1 dan II
§  Art. Interphalangea distal = phalnx II dengan phalanx III

Articulatio pada extremitas caudalis
§  Art. Sacro illiaca, dibentuk os. Sacrum dan os. Illium
§  Art. Coxae, dibentuk oleh ujung proximal femur, acetabulum
§  Art. Genu terdiri atas :
-          Art. Femoro patelarris = trochlea femoris dan fac. Articularis patelaris
-          Art. Femora tibialis= condyius femoris, ext. proximal tibia dan menisci
§  Art. Tibio – fibulare :
-          Art. Tibio fibular proximal
-          Art. Tibio fibular distal
§  Art tarsal :
-          Art. Tarso crunalis
-          Art. Intertarsal
-          Art. tanso metatarsal
-          Art. intermetatarsal
-          Art. Metatarsa phalangea
-          Art. Interphalangea

(Frandson, 1992; Getty, 1975)
2.      Struktur mikroanatomi (kartilago, tulang, tendo, otot, osteogenesis) !
·         Kartilago
Komponen jaringan tulang rawan 
§  Sel ( kondroblast dan kondrosit)
§  Serabut : kolagen dan elastis
§  Substansi dasar : glikosaminoglikan yang  terdiri dari asam hialuronat dan proteoglikan (kondroitin 4 sulfat, kondroitin 6 sulfat dan keratan sulfat) 
Cartilago tersusun oleh : kondrosit
Cartilage terbagi menjadi :
§  Cartilage hyaline :
~        Perikondrium berwarna merah muda, terdiri atas stratum fibrosum dan s. kondrogenium
~        Terdapat bentukan agregasio kondrositika
~        Matrix bening seperti kaca, mtakromatik
§  Cartilage elastis :
~        Matrix terisi anyaman serabut elastic
~        Sel – sel bulat, pipih bergerombol
~        Terdapat lacuna.
·         Tulang
Komponen penyusun tulang sejati: 
§  Sel (osteosit, osteoblast dan osteoklast)
Osteoblast :. Sel yang  berfungsi mensintesis kolagen dan glikoprotein yang  aktif berbentuk kubus sedangkan yang tidak aktif berbentuk pipih.
Osteosit : Sel tulang yang matur yang terdapat di dalam lakuna, sitoplasmanya bercabang-cabang yang menjulur ke dalam canaliculi.
Osteoklast : sel besar yang berinti banyak, motil bercabang-cabang, untuk resorpsi tulang dan perubahan bentuk jaringan tulang
§  Matriks terdiri dari :
Organik:
Yaitu jaringan ikat kolagen dan glikosaminoglikan (asam hialuronat, kondroitin sulfat, keratan sulfat)
Anorganik:
Kalsium, fosfor membentuk hidroksi apatit (Ca 10 (PO4)6 (OH)2, Kalsium karbonat, Flour, Sitrat, Mg dan Na  (Dellman&Brown, 1992; Frandson,1992; Kardong, 2002; Yatim, 1994).
·         Tendo
~        Organ didominasi oleh serabut kolagen atau berkas tendo primer tersusun dalam berkas-berkas tersusun teratur arah paralel.
~        Berkas serabut kolagen terkecil membentuk fasikulus tendineus dikelilingi jaringan ikat longgar disebut endotendineum.
~        Sel tendo (tendinosit, fibroblas) banyak ditemukan di endotendineum, sitoplasma tipis, inti tercat gelap, bentuk oval sampai tipis memanjang.
~        Fasikulus berkumpul membentuk berkas sekunder yang lebih besar dibatasi jaringan ikat longgar disebut peritendineum, kumpulan berkas sekunder membentuk tendo yang dibungkus oleh epitendineum.
~        Pembuluh darah dan saraf ditemukan dalam tendo (Budipitojo, 2011).
·         Otot
a.      Otot skelet
Serabut otot skelet yang ekstra panjang, panjangnya dapat mencapai seluruh panjang otot dengan diameter 10-120m. Serabut yang panjang ini berasal dari gabungan sel – sell mononuclear ke dalam satu serabut. Jadi satu serabut tampak memiliki banyak inti yang mengambil posisi di tepi dengan letak subsarkolema pada mamalia. Serabut – serabut otot bergabung menjadi berkas primer atau fasikulus. Dalam fasikulus, serabut otot dipisah satu sama lain oleh jaringan reticular halus yang disebut endomisium yang bekerja membalut serabut otot dan menunjang jalinan pembuluh darah rambut dan ujung – ujung saraf yang menginervasinya. Tiap berkas dibalut oleh selubung dengan serabut kolagen pekat, disebut perimisium, yang mempersatukan berkas di sekitarnya sambil mengantar pembuluh darah serta saraf. Seluruh otot diselubungi oleh epimisium yaitu suatu jaringan ikat kolagen yang relative pekat dan tebal. Dalam fasikulus otot kerangka terdapat 5 sel – sel utama yaitu: serabut otot, sel endotel, perisit, fibroblast dan sel miosatelit.
(Delmann and Brown, 1992)
·         Osteogenesis
Osteogenesis intrakartilaginosa / ondokondral
Tulang dibentuk pada kartilago pada fetus. Kebanyakan tulang panjang dikembangkan dengan metode ini. Seperti vertebrae, costae, sternum, dan eksteremitas.
Zona ini terdiri dari 5 zona penulangan, yaitu:
§  zona  kondrosit cadangan,, proses pertama diawali dengan masuknya sel-sel mesenkim ke dalam kartilago, mengalami pemasakan/ immature yang memadat. Garam kalsium dikumpulkan untuk mengkalsiumi kartilago. Kalsium membungkus kondrosit dari nutrisi. Pembuluh darah membawa bahan tulang (ossein/protein tulang dan mineral) ke jaringan kartilago. Kartilago mengalami mineralisasi.
§  zona kondrosit poliferasi,, kondrosit mulai merperbanyak diri dengan membelah.
§  zona kondrosit dewasa,, kondrosit mengalami pendewasaan, ukurannya bertambah besar
§  zona kondrosit hipertrofi,, kartilago yang terkalsiumi ditutup oleh tulang baru. Disusul dengan hadirnya kondroblas yang meresap tulang rawan yang dirombak. Dan pemunculan matriks tulang. Tulang akan terdiri dari lapisan-lapisan lamella yang tersusun membentuk lingkaran sesuai sistem havers.
§  zona kondosit kalsifikasi,, sel-sel mesenkim yang terdapat dalam kartilago yang telah masak /mature, sebagian menjadi osteoblas yang mejadi pusat osifikasi, sebagai penghasil osteosit. Muncul osteoklas yang bertugas memfagosit osteosit. Rongga-rongga kecil yang terbentuk dalam tulang disebut lakuna, dalam lakuna terletak osteosit-osteosit. Sel mesenkim di perifer membentuk periosteum.
Osteogenesis intramembranosa / ekkondral
Yakni pembentukan tulang dengan jalan transformasi jaringan pengikat fibrosa. Terdapat pada tulang sebelah luar, seperti tengkorak. Serat kolagen mula-mula dimasuki zat ossein, lalu fibroblas mengalami transformasi menjadi osteoblas dan osteosit. Osteoblas pembentuk tulang, osteoklas peresap zat yang mau dirombak jadi tulang. Terbentuklah jaringan tulang yang mengandung osteosit. Sel-sel mesenkim sekitar kemudian membentuk lapisan luar tulang :periosteum.
Ada 3 tipe penulangan intramembranosa :
§  tulang dermal: langsung terbentuk saat osifikasi mesenkim.seperti pada tengkorak. Sel-sel mesenkim untuk pertumbuhan tulang dermal datang dari dermis.
§  tulang sesamoid: tumbuh bersama tendon, yang terbentk dari jaringan ikat. Contohnya adalah patella dan tulang pinggang.
§  tulang perikondral: terbentuk dari lapisan basal jaringan ikat yang menyelubungi kartilago dan tulang, osteoblas terbentk di lapisan ini (Dellman&Brown, 1992; Frandson,1992; Kardong, 2002; Yatim, 1994).
3.      Susunan saraf extremitas cranial dan caudal !
Daftar jumlah nervi spinalis pada hewan
N. spinales
kuda
Pemamah biak
Babi
anjing
N. cervicales
8
8
8
8
N. thoracales
18
13
14
13
N. Lumbales
6
6
7
7
N. Sacrales
5
5
4
3
N. Coccygeae
5
5-6
6
5
Ektremitas cranial:
Plexus brachialis merupakan anastomose yang intensif dari remi ventralis 3 sampai 4 nervi cervicales terakhir dan i-2 nervi thoracalis pertama. Pada sapi (L 6,7,8, T 1-2) dan kambing atau domba ( L  6,7,8, T 1).
No.
Cabang plexus brachialis
inervasi
1
N. suprascapularis
m. supraspinata dan infraspinata
2
N. subscapularis
m. subscapularis
3
N. axillaris
m. teres mayor, m. teres minor, m. deltoideus, m. brachiochepalicus
4
N. musculocutaneus
m. coracobranchialis, m. biceps branchii, m. branchialis
5
N. pectoralis
m. pectoralis profunda
6
N. thoracica eksterna
m. trunchus cutaneus dan m. omobrachialis cutaneus
7
N. thoracica longus
m. serratus ventralis
8
N. thoracodorsalis
m. latissimus dorsi
9
N. radialis
mm. extensor antebranchii, carpal, m. teres minor
10
N. ulnaris
m. flexor digitalis ulnaris dan m. flexor digitalis superfisialis
11
N. medianus
m. pronator teres, m.pronator quadratus, m. flexor carpi radialis, m. flexor digitalis superfisialis dan , m. flexor digitalis profunda.

Ekstremitas caudal
Plexus lumbosacral dibentuk oleh rami ventralis dari n. Lumbalis IV, V, VI dan n. Sacralis 1(2).
No.
Cabang plexus lumbosacral
Cabang
inervasi
1
N. femoralis

N.iliopsoas
N. saphena
m. quadratus femoris
m. iliacus dan m. psoas mayor
m. rectus femoris dan vastus medialis (m.pectineus dan m. sartorius)
2
N. obturatorius

m. gracillis, m. adduktor, m. pectineus
3
N. gluteus cranial

N. gluteus profunda
4
N. gluteus caudal
R. dorsalis dan R. ventralis

5
N. sciatic
n. peroneus communis (n. peroneus prof dan n. peroneus superfisialis),  n. Cutaneus surae plantaris lateral
n. tibialis





m. flexor digitalis superfisialis,m. flexor digitalis profunda, m. Popliteus, dan m. solenus
6
N. sacral
-Ventral ke 3 (n.pudic)
-Ventral ke 4 (n. hemorrhoid posterior)
-Ventral ke 5 (n. spinter ani eternus)

7
N. coccygeal

Struktur ekor
8
N. pudenda
n. cutaneus proximal dan n. cutaneus distal

(Sisson, 1953).
III.             Daftar Pustaka
Budipitojo, Teguh dkk, 2011. Sistem Lokomosi. FKH UGM: Yogyakarta
Dellman, Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, 3rd. UI Press: Jakarta
Frandson R.D., 19992, Anatomi dan Fisisologi Ternak. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Getty, Robert. 1975, The Anatomy of The Domestic Animals. Wb Sounders Company.
Kardong, Caneth, V.2002. Vertebrate, Comparative Anatomy Function and Evolution. DMC raw- New Hill Company: New York
Sisson, Septimus. 1953. The Anatomy of the Domestic Animals. W. B. Saunders Company: Philadelphia, London
Yatim, Wildan.1994. Reproduksi & Embriologi. Tarsito: Bandung

2 komentar:

Firda mengatakan...

terima kasih, sangat membantu buat reviewku :)

Unknown mengatakan...

Sangat sangat membantu terimakasih

Posting Komentar

 
© 2009 Diary Veteriner | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan