Terheran-heran

Sang waktu telah menghunus pedangnya mengarah tepat ke angka delapan, ini pertanda bahwa tutorial harus segera dimulai.. Tutor kami kali ini bernama drh.*sebut saja bunga, ia termasuk salah satu dosen killer ijo dari lab farmakologi. Tutor itu lalu duduk dan berkata “Ini sudah dipilih ketua, sekretaris ,dan penulis tutorial belum?” katanya dengan nada tinggi.

“Belum dok” kata kami serentak dengan ngeri. Karena tidak ada yang bersedia menjadi ketua, akhirnya aku yang harus mengalah.

Tutorial pun dimulai, aku membuka dengan doa dan sapaan ala ketua diskusi. Kami memasuki langkah pertama dalam tutorial yaitu mengartikan kata-kata yang sulit atau belum dimengerti agar pemahaman kita semua akan skenario sama. Satu persatu peserta tutorial menyatakan kata-kata yang menurut mereka sulit dimengerti. “TCL” Ok, “SCL”. Ok. “Sistem Pembelajaran”. Ok.

Tiba-tiba salah satu temanku yang bernama Hope menyeletuk “Terheran-heran”, menurutnya terheran-heran termasuk kata sulit. Beberapa saat suasana tutorialpun menjadi sangat hening. Soalnya dalam tutorial kita tidak boleh menyalahkan. Aku spontan meringis-ringis menahan tawa. Kami merasa terheran-heran padanya, tutor pun juga ikut terheran-heran. “Saya heran, kenapa itu kamu masukkan itu ke kata sulit” katanya. Hahaha akhirnya semua menjadi beneran terheran-heran.
Ini dia yang namanya Hope, model kamar mandi

Tutorial pun dilanjutkan dan semua berjalan dengan lancar. Tetapi karena ini adalah tutorial pertama maka wajarlah bila agak hancur. Aku sebagai ketua mendapatkan kritikan bertubi-tubi dari tutor. Tak apalah, kritikan jutru membuat diri kita terus berkembang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Diary Veteriner | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan