1. Sebutkan dan jelaskan sistem pencernaan baik secara anatomi maupun fisiologi pada pisces, reptil dan amphibi !
a) Pisces
- Glandula Digestoria ( kelenjar pencernaan ), terdiri dari :
Lobus Dorsalis : bagian yang lebih dekat dengan punggung
Lobus Dexter : bagian kanan
Lobus sinister : bagian kiri
Pada preparat, lobus tidak terlalu terlihat dengan jelas. Fungsi hepar adalah menghasilkan Bilus atau empedu yang ditimbun dalam Vesica Fellea.
Secara fisiologi
Jika ada material yang masuk bukan makanan maka akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, Yushinta. 2004).
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
Sel yang dominan di segmen usus adalah enterosit yang berfungsi berfungsi menyerap zat makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
b) Reptil
* Maxilla (rahang atas)
* Mandibula (rahang bawah)
Yang masing-masing punya deretan dentes berbentuk kerucut gigi bertipe pleurodont artinya menempel pada sisi samping gingiva (gusi), sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
* Mesogastrium : pengantung ventriculus
* Mesenterium : penggantung Intestinum
* Mesorectum : penggantung rectum atau intestinum crassum
* Omentum gastrohepaticum (antara bagian hepar dan ventriculus)
* Omentum duodenohepaticum (membentang antara duodenum dan hepar)
Glandula Digestoria
Lobus sinister dan dexter berwarna coklat kemerahan
Secara fisiologi
- mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu,
- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,
- mensintesis protein plasma darah,
- detoksifikasi zat-zat toksis,
- merombak eritrosit yang rusak,
- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak
- menghasilkan suatu hormone
c) Aphibia
* Cardia, tempat masuknya Esophagus
* Pylorus, lubang keluar menuju ke intestinum
-Jejunum
-Ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya
Glandula Digestoria (Kelenjar Pencernaan)
* Lobus dexter, bagian kanan
* Lobus sinister, bagian kiri terdiri atas dua lobule
Secara fisiologi
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan
Daftar Pustaka
Anonimous. 2004. Diktat Sistem Digesti. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Anonim, 2008. Sistem Pencernaan Pada Hewan. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/ diakses tanggal 29 Desember 2009
Brown, D. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, Edisi Ketiga. Jakarta: UI-Press
Djuhanda, T, 1981. Embriologi Perbandingan, edisi Pertama. Bandung: CV Armico
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pranowo, Djoko. 2008. Biokimia Sistem Pencernaan. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Radiopoetro. dkk. 1991. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro, 2001. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito: Bandung
a) Pisces
- Cavum Oris (rongga mulut)
- Pharynx ( pangkal tenggorokan )
- Oesophagus ( kerongkongan )
- Ventriculus ( lambung )
- Intestinum ( usus )
- Anus
- Glandula Digestoria ( kelenjar pencernaan ), terdiri dari :
- Hepar (hati)
Lobus Dorsalis : bagian yang lebih dekat dengan punggung
Lobus Dexter : bagian kanan
Lobus sinister : bagian kiri
Pada preparat, lobus tidak terlalu terlihat dengan jelas. Fungsi hepar adalah menghasilkan Bilus atau empedu yang ditimbun dalam Vesica Fellea.
- Vesica Fellea (kantung empedu)
- Pancreas
Secara fisiologi
- Mulut
- Rongga mulut
Jika ada material yang masuk bukan makanan maka akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, Yushinta. 2004).
- Faring
- Esofagus
- Lambung
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
- Intestinum
Sel yang dominan di segmen usus adalah enterosit yang berfungsi berfungsi menyerap zat makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
- Anus
- Hati
- Vesica fellea
- Pancreas
b) Reptil
- Cavum Oris
* Maxilla (rahang atas)
* Mandibula (rahang bawah)
Yang masing-masing punya deretan dentes berbentuk kerucut gigi bertipe pleurodont artinya menempel pada sisi samping gingiva (gusi), sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
- Lingua pada dasar mulut
- Pharynx ( pangkal tenggorokan )
- Esophagus ( kerongkongan )
- Ventriculus ( perut besar)
- Intestinum tenue ( usus halus )
- Intestinum crasum (Usus besar)
- Kloaka
- Alat-alat penggantung pada tractus digestivus:
* Mesogastrium : pengantung ventriculus
* Mesenterium : penggantung Intestinum
* Mesorectum : penggantung rectum atau intestinum crassum
* Omentum gastrohepaticum (antara bagian hepar dan ventriculus)
* Omentum duodenohepaticum (membentang antara duodenum dan hepar)
Glandula Digestoria
- Hepar (hati)
Lobus sinister dan dexter berwarna coklat kemerahan
- Vesica Fellea
- Pancreas
Secara fisiologi
- ventriculus
- intestinum crassum
- Hepar
- mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu,
- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,
- mensintesis protein plasma darah,
- detoksifikasi zat-zat toksis,
- merombak eritrosit yang rusak,
- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak
- menghasilkan suatu hormone
c) Aphibia
- Cavum Oris
- Pharynx ( pangkal tenggorokan )
- Esophagus ( kerongkongan )
- Ventriculus ( lambung )
* Cardia, tempat masuknya Esophagus
* Pylorus, lubang keluar menuju ke intestinum
- Intestinum (usus)
- Intestinum tenue (usus halus) yang sebenanya terdiri dari :
-Jejunum
-Ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya
- Intestinum crasum (Usus besar), bagian terakhirnya disebut rectum yang akhirnya berakhir ke kloaka.
- Cloaca
Glandula Digestoria (Kelenjar Pencernaan)
- Hepar (hati)
* Lobus dexter, bagian kanan
* Lobus sinister, bagian kiri terdiri atas dua lobule
- Pancreas
- Vesica fella (kantong empedu)
Secara fisiologi
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan
Daftar Pustaka
Anonimous. 2004. Diktat Sistem Digesti. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Anonim, 2008. Sistem Pencernaan Pada Hewan. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/ diakses tanggal 29 Desember 2009
Brown, D. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, Edisi Ketiga. Jakarta: UI-Press
Djuhanda, T, 1981. Embriologi Perbandingan, edisi Pertama. Bandung: CV Armico
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pranowo, Djoko. 2008. Biokimia Sistem Pencernaan. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Radiopoetro. dkk. 1991. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro, 2001. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito: Bandung
0 komentar:
Posting Komentar