Anatomi Piches Amphibi Reptil

1. Sebutkan dan jelaskan sistem pencernaan baik secara anatomi maupun fisiologi pada pisces, reptil dan amphibi !
a) Pisces
  • Cavum Oris (rongga mulut)
Pada rahangnya terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk conus (kerucut). Lingua (lidah) ikan berukuran pendek dan melekat pada mulut sehingga tidak dapat digerakkan. Banyak Glandula Mucosa, tetapi tidak memiliki Glandula Salivales (kelenjar ludah).
  • Pharynx ( pangkal tenggorokan )
Pangkal tenggorokan ini terletak di daerah yang sesuai dengan tempat insang. Pharynx akan terlihat jika insang diambil.
  • Oesophagus ( kerongkongan )
Kerongkongan pendek dan merupakan lanjutan dari Pharynx. Bentuknya seperti kerucut. Terdapat di belakang daerah insang. Pada Physostomi memiliki hubungan dengan Pneumatocyst.
  • Ventriculus ( lambung )
Pada umumnya, ukuran lambung ikan membesar, tetapi pada Cyprinus carprio hanya tampak sebagai alat yang memanjang dan merupakan perpanjangan dari usus. Batas-batas lambung dengan usus tidak begitu terlihat nyata.
  • Intestinum ( usus )
Sebagai pipa panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Usus difiksasi oleh suatu alat penggantung usus yang disebut dengan Mesentrium
  • Anus
Merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak disebelah depan saluran genital (Fujaya, Yushinta. 2004).

- Glandula Digestoria ( kelenjar pencernaan ), terdiri dari :
  • Hepar (hati)
Berukuran besar dan berwarna merah kecoklatan. Letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Bentuknya tidak tegas dan secara teoritis dapat dibedakan menjadi 3 bagian atau 3 lobi, yaitu:
Lobus Dorsalis : bagian yang lebih dekat dengan punggung
Lobus Dexter : bagian kanan
Lobus sinister : bagian kiri
Pada preparat, lobus tidak terlalu terlihat dengan jelas. Fungsi hepar adalah menghasilkan Bilus atau empedu yang ditimbun dalam Vesica Fellea.
  • Vesica Fellea (kantung empedu)
Berwarna kehijau-hijauan. Terletak di sebelah ventral Lobus Dexter Hepatis. Bilus sendiri berfungsi untuk pencernaan lemak.
  • Pancreas
Pada ikan, jaringan pankreas bersifat mikroskopik dan bersatu dengan hati sehingga disebut dengan hepatopancreas. Ada 3 macam pancreas, yaitu Kompak, Difus, dan Disseminated, artinya pancreas membentuk lanjutan yang bercabang-cabang. Lanjutan-lanjutan ini menembus jaringan hepar dan perluasannnya mencapai anus. Secara mikroskopik jaringan ini sukar dikenal. Bagian eksokrin pancreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Ada bagian endokrin yang menghasilkan hormon insulin.

Secara fisiologi
  • Mulut
Untuk mencari makanan. Sungut berfungsi sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan.
  • Rongga mulut
Rongga mulut diselaputi sel-sel penghasil lendir yang berperan mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap yang berfungsi menyeleksi makanan.
Jika ada material yang masuk bukan makanan maka akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, Yushinta. 2004).
  • Faring
Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
  • Esofagus
Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum menurun sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (Fujaya, Yushinta. 2004)
  • Lambung
Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi.. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard ( lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan.
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
  • Intestinum
Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan.
Sel yang dominan di segmen usus adalah enterosit yang berfungsi berfungsi menyerap zat makanan (Fujaya, Yushinta. 2004).
  • Anus
Merupakan ujung dari saluran pecernaan.
  • Hati
Organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan, menghasilkan empedu.
  • Vesica fellea
Menampung empedu.
  • Pancreas
Menghasilkan enzim pencernaan ( enzim protease, amilase, khitinase, dan lipase) yang dihasilkan oleh bagian eksokrin pancreas dan mensintesa hormon pada bagian endokrin.

b) Reptil
  • Cavum Oris
Celah mulutnya disokong oleh :
* Maxilla (rahang atas)
* Mandibula (rahang bawah)
Yang masing-masing punya deretan dentes berbentuk kerucut gigi bertipe pleurodont artinya menempel pada sisi samping gingiva (gusi), sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
  • Lingua pada dasar mulut
Melekat pada tulang lidah (os hyoideum), dengan pangkal terdapat di sebelah caudal cavum oris. Ujungnya bersifat bifida.
  • Pharynx ( pangkal tenggorokan )
  • Esophagus ( kerongkongan )
  • Ventriculus ( perut besar)
Sebagai pelebaran esophagus yang cilindris berdinding muscular tebal
  • Intestinum tenue ( usus halus )
  • Intestinum crasum (Usus besar)
berfungsi sebagai rectum. Cecum amat pendek pada batas intestinum tenue dan intestinum crassum.
  • Kloaka
Muara 3 saluran, yaitu untuk pengeluaran urine, pencernaan dan alat kelamin.
  • Alat-alat penggantung pada tractus digestivus:
Sebagai derivat peritoneum
* Mesogastrium : pengantung ventriculus
* Mesenterium : penggantung Intestinum
* Mesorectum : penggantung rectum atau intestinum crassum
* Omentum gastrohepaticum (antara bagian hepar dan ventriculus)
* Omentum duodenohepaticum (membentang antara duodenum dan hepar)

Glandula Digestoria
  • Hepar (hati)
Terdiri dari 2 lobus yaitu :
Lobus sinister dan dexter berwarna coklat kemerahan
  • Vesica Fellea
Pada tepi caudal lobus dexter hepatis
  • Pancreas
Terletak di antara ventriculus dan duodenum, pipih kekuningan. Ductus choledohus berjalan dalam jaringan pancras pada ujung cranial duodenum.
Secara fisiologi
  • ventriculus
sebagai pelebaran esophagus yang cylindris berdinding musculer tebal.
  • intestinum crassum
berfungsi sebagai rectum.
  • Hepar
Hati merupakan kelenjar ynag terbesar di dalam tubuh. Fungsi hati antara lain:
- mengahasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin) yang terkumpul dalam kandung empedu,
- menyimpan lemak dan glikogen serta albumin,
- mensintesis protein plasma darah,
- detoksifikasi zat-zat toksis,
- merombak eritrosit yang rusak,
- eliminasi asam amino menjadi urea, menyimpan vitamin A dan B dan berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak
- menghasilkan suatu hormone

c) Aphibia
  • Cavum Oris
  • Pharynx ( pangkal tenggorokan )
  • Esophagus ( kerongkongan )
Merupakan saluran pendek
  • Ventriculus ( lambung )
Kantong di tengah melebar. Dapat dibedakan menjadi:
* Cardia, tempat masuknya Esophagus
* Pylorus, lubang keluar menuju ke intestinum
  • Intestinum (usus)
Yang digantungkan oleh selaput tipis Mesentrium. Intestinum dibedakan menjadi:
  • Intestinum tenue (usus halus) yang sebenanya terdiri dari :
-Duodenum
-Jejunum
-Ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya
  • Intestinum crasum (Usus besar), bagian terakhirnya disebut rectum yang akhirnya berakhir ke kloaka.
  • Cloaca
yaitu muara bersama bagi 3 saluran, yaitu saluran pecernaan atau makanan, kelamin, dan saluran kencing.
Glandula Digestoria (Kelenjar Pencernaan)
  • Hepar (hati)
Berwarna merah cokelat, terdiri atas 2 lobus, yaitu :
* Lobus dexter, bagian kanan
* Lobus sinister, bagian kiri terdiri atas dua lobule
  • Pancreas
  • Vesica fella (kantong empedu)
Terdapat di antara Lobi hepatitis, berwarna kehijau-hijauan. Di sini terjadi penyimpanan empedu yang dihasilkan oleh hepar. Dari vesica fella keluar saluran Ductus cysticus. Ductus hepaticus dan ductus cysticus di caudal membentuk saluran yang lebih besar yaitu Ductus choledochus, berjalan dalam pankreas dan bermuara di duodenum.

Secara fisiologi
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan


Daftar Pustaka
Anonimous. 2004. Diktat Sistem Digesti. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Anonim, 2008. Sistem Pencernaan Pada Hewan. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/ diakses tanggal 29 Desember 2009
Brown, D. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, Edisi Ketiga. Jakarta: UI-Press
Djuhanda, T, 1981. Embriologi Perbandingan, edisi Pertama. Bandung: CV Armico
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pranowo, Djoko. 2008. Biokimia Sistem Pencernaan. Fakultas Kedokteran Hewan. UGM. Yogyakarta
Radiopoetro. dkk. 1991. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Radiopoetro, 2001. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito: Bandung

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Diary Veteriner | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan