1. Bagaimana struktur makroanatomi dan mikroanatomi sistem kardiovaskuler pada vertebrata?
a. Makroanatomi
Pisces
- Sinus venosus, berdinding tipis sehingga warnaya merah coklat, terdapat di bagian caudo-dorsal cor, menerima darah dari vena cardinalis anterior dan posterior.
- Atrium (serambi), berwarna merah
- Ventrikel (bilik), berdinding tebal, warnanya lebih muda dari atrium, melanjutkan diri sebagai
- Bulbus arteriosus, dindingnya tebal sekali, berwarna putih.
Amphibi
Bagian-bagiannya:
- Atrium, ada 2 buah, atrium sinistrum dan dextrum, keduanya dipisahkan oleh sekat : septum atriorum.
- Ventrikel, hanya ada sebuah, terdapat disebelah caudal atrium. Warna lebih muda. Dipisahkan dari atrium oleh septum atrioventriculorum. Septum ini dilengkapi oleh klep yang disebut valvula atrioventriculare. Vulva ini berguna untuk menjaga supaya darah tidak megalir kembali ke atrium.
- Truncus arteriosus, pangkal dari arteria yang keluar dari cor.
- Sinus venosus, merupakan kantong berdinding tipis tampak dari sebelah dorsal cor, bentuknya sebagai segitiga. Ia menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke dalam atrium dextrum.
Dari truncus arteriosus terdapat cabang ke kanan dan ke kiri, dan masing-masing bercabang 3:
- Arteria Carotis communis
- Arcus aortae
- Arteria pulmo cutanea
Vena
Pada Rana ada 3 macam :
- Yang masuk ke dalam atrium dextrum
- Yang masuk ke dalam atrium sinistrum
- Yang masuk ke dalam systema portae
System Portae
Pada Rana ada 2 macam :
- systema portae hepatis, menerima darah dari : v. Abdominalis yang berjalan mengikuti linea alba,berasal dari alat-alat pencernaan.
- systema portae renalis, menerima darah dari : v. illiaca communis dan v. dorso lumbalis.
Reptile
Atrium dextrum dan sinistrum dipisahkan oleh septum atriorum. Warna merah tua.
Sinus venosus ( dorsal daripada atrium dexter ). Menerima darah-darah dari venae cavae anterior dan posterior, berhubungan dengan atrium dextrum dengan perantaraan apertura sino-atrialis.
- arcus aortae sinister yang membelok ke kiri dorsal
- arteria pulmonalis yang kemudian bercabang dua masing-masing ke pulmo.
Yang keluar dari ventrikel sinister :
arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dorsal yang memberikan cabang arteria carotis communis yang segera bercabang jadi dua: arteria carotis communis dexter dan sinister.
Kemudian arteria carotis communis dexter bercabang menjadi 2 lagi yaitu :
- arteria carotis interna
- arteria carotis externa
Yang masuk atrium dextrum :
- sinus venosus, yang sebelumnya menerima darah venosus dari yang besar, ialah : vena cava superior dextra dan sinistra, vena cava inferior.
Yang masuk atrium sinistrum : vena pulmonalis, yang berisi darah arterial dari pulmo.
System portae hanya system portae hepatis.
Aves
- atrium (serambi) : sinistrum dan dextrum
- ventrikel (bilik) : sinister dan dexter
Sinus venosus pada Aves sudah tidak ada lagi.
A.pulmonalis bercabang dua menjadi :
- ramus dexter : menuju ke pulmo kanan dan
- ramus sinister : menuju ke pulmo kiri
Dari ventrikel sinister keluar 3 arteria :
- Aorta
- A. Anonyma dextra : menuju ke kanan
- A. Anonyma sinistra : menuju ke kiri
Vena
Ke dalam atrium dextrum masuk : vena cava superior sinistra dan dextra.
Ke dalam atrium dextrum masuk juga vena cava inferior datang dari bagian caudal badan. Ke dalam atrium sinistrum masuk venae pulmonalis ada 4 buah, datang dari pulmo kanan dan kiri.
System portae pada Aves hanya ada system Portae Hepatis.
Mamalia
Pericardium terdiri atas 2 lembaran, yaitu :
- lamina viseralis : lapisan sebelah dalam
- lamina parietalis : lapisan sebelah luar kedua lembaran itu membatasi suatu ruangan yang disebut cavum pericardii. Didalamnya terdapat cairan yang disebut liquor percardii. Cor bagian kanan dan kir terpisah sempurna oleh septum cordis yang terdiri atas : septum atriorum dan septum ventriculorum.
Aorta dapat dibagi menjadi :
- aorta ascendens : bagian yang naik, ialh bagian yang keluar dari ventrikel sinister.
- Arus aortae : bagian yang melengkung, lanjutan dari aorta ascendens.
- Aorta descendens : bagian yang turun, lanjutan dari arcus aortae. Karena terletak dalam cavum thoracis,maka bagian dapat disebut aorta thoracalis.
Arteria pulmonalis
Bercabang jadi 2 :
• Ramus dexter
• Ramus sinister
(Soewarsono, 1974)
b. Mikroanatomi
- Endokarduim: dibatasi oleh endothelium berbemntuk polygonal, dibawahnya stratum subendoteliale, tersusun dari serabut kolagen dan elastis halus, dibawahnya stratum tersusun dari jaringan ikat kolagen longgar. Membran ini pada atrium lebih tebal dibandingkan dengan yang melapisi ventriculus.
- Miokardium: tersusun dari sel otot jantung kaya jaringan ikat dan pembuluh darah. Bagian tertebal pada ventriculus dan bagian tertipis pada atrium.
- Epikardium: dilapisi oleh mesotelium dibawahnya terdapat stratum subepikardiale tersusun dari jaringan ikat kolagen longgar tipis. Membran ini merupakan lamina visceralis pericardii.
Kerangka jantung, memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
- Pars membranacen: bersifat fibrosa, mengandung serabut elastin dan sel lemak.
- Trigona vibrosa: terdapat pada kanan kiri bangunan inti, terdiri dari sel-sel bulat dengan substantia intercellularis dan serabut kolagen.
- Annulus fibrosus: jaringan ikat fibrosa padat, mengelilingi lubang pangkal arteri.
Katup jantung (valvula cordial), terdabat bagian berikut:
- Valvula atrioventricularis: endocardium pada atrium lebih tebal disbanding ventriculus. Jaringan chondroit sebagai penyokong.
- Valvula Semilunaris: lebih tipis disbanding dg valvula atrioventricularis.
Pada potongan lintang tampak dibatsi oleh satu sel endothelium , dengan Sitoplasma tipis, tercat merah muda, inti sel endothelium dapat terlihat menonjol ke arah lumen. Dan terkadang dapat terlihat satu erotrosit dalam lumen.
5 Macam kapiler yakni :
- Kapiler kontinyu : tidak mempunyai porus di sepanjang dinding endoteliumnya.
- Kapiler berjendela : mempunyai pori besar yang tersebar sepanjang dinding enditelium
- Kapiler sinusoidal : bentuk lebar dan tidak teratur, lamina basalis tidak terlihat jelas,
- Sinusoid (hati) : terlihat di antara deretan hepatosid yang tersusun radier dengan pusat vena sentralis. Dinding sinusoid dibatsi oleh esel endothelium dan sel makrofag (Sel Kuppfer).
- Sinus venosus : lebih besar dibanding sinusoid, lamina basalis diskontinyu, sel dindingnya tidak fagositik.
Sistem tekanan tinggi
Arteriola
- Tunika intima : dibawah endothelium terdapat membrane elastika interna tipis.
- Tunika media : terdiri dari 1- 3 lapisan otot polos, diantaranya terdapat serabut kolagen dan elastis halus. Membrane elastika eksterna tidak ada.
- Tunika adventisia : terdiri dari jaringan ikat longgar
Arteria
Penampangnya melintang dengan arteri kecil dan sedang, lumennya tampak merata, berbentuk teratur bulat dan oval. Dengan dinding relative tebal.
- Tunika intima: endoteliumnya mempunyai epithelium skuamus simplek, stratum subendotelium mempunyai beberapa serabut otot dan membrane elastika interna ,mempunyai serabut elastis.
- Tunika media : lapisan sangat tebal, terdiri dari campuran otot polos, serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblast yang semuanya tersusun sirkuler.
- Tunika adventisia : terdiri dari jaringan fibroelastis tipis dan mempunyai saraf dan vasa.
Arteria Elastis (Aorta)
- Tunika intima: endoteliumnya berbentuk polyhedral, dengan stratum subendoteliumnya kaya serabut elastis, dan membrane elastika tidak jelas karena berbatasan dengan tunika media kaya serabut elastis.
- Tunika media: paling dominan, dan didominasi dengan serabut elastis dan mengandung otot polos tersebar dan membrane elastika tidak jelas.
- Tunika adventisia : tipis mengandung serabut kolagen tersusun membujur dan spiral.
Sistem tekanan rendah
Vena
Dengan penampang melintang vena kecil dan sedang, dibandingkan dengan arteri , dinding vena lebih tipis.
- Tunika intima : terbentuk tipis, tersusun endoteliumnya polygonal, dan sangat sedikit jaringan subendotelial , tidak memiliki membrane elastika interna.
- Tunika media : tipis, terdiri dari otot polos tersusun radier serta serabut kolagen dan elastis halus.
(Anonim, 2010; Untoro, 1987)
2. Bagaimana komparasi sistem kardiovaskuler pada vertebrata?
Dibedakan menjadi 2 macam:
- Sirkulasi Parva ( Peredaran Darah Kecil )
Ialah peredaran darah ventrikel dexter melalu arteria pulmonalis, menuju ke pulmo kanan dan kiri untuk kemudian kembali melalui vena pulmonalis menuju ke atrium sinistrum.
- Sirkulasi Magna ( Peredaran Darah Besar )
Ialah peredaran darah dari ventrikel sinister melalui aorta dan cabang-cabangnya, menuju ke seluruh tubuh, kemudian kembali melalui vena cavae ( v. cava caudalis dan v. cava cranialis ) menuju ke atrium dextrum.
(Soewarsono, 1974)
3. Apa saja parasit pada sistem kardiovaskuler cacing? Jelaskan!
a. Austrobilharzia variglandis
Terdapat di dalam pembuluh darah aves laut dan itik.Cacing ini memeiliki kantung sirus.Induk semang anataranya siput air asin Nassarius obsoletus dan siput Littornia.Cacing ini menyebabkan dermatitis schistosoma ( gatal perenang ) pada manusia.
b. Dirofilaria immitis
Merupakan cacing jantung pada anjing.Dijumpai pada ventrikel dexter dan arteri pulmonum.Cacing jantan panjangnya 120-200 mm dengan ujung posterior langsing dan spiral dan tidak memiliki gubernukulum.Sedangan Cacing betina panjangnya 250-310 mm
c. Heterobilharzia Americana
Terdapat di dalam vena mesenterika musang, kucing bob, dan mamalia air.Cacing jantan mempunyai 70-83 testis dan terdapat kantung sirus.Induk semang siput genus Lymneae, Pseudosuccinea dan Fossaria(Levine,N.D.1994).
d. Ornithobilharzia turkestancium
Terdapat dalam vena mesenterika domba, kambing, unta, sapi, dan mamlia .Cacing jantan mempunyai 60 testis atau lebih.Cacing betina memproduksi satu telur pada saat tertentu, berbentuk pipih.Induk semang siput genus Lymnae.(Levine,N.D.1994).
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroanatomi. Yogyakarta: Bagian Mikroanatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
Levine, N. D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Soewarsono, R. 1974. Zoologi/Anatomia Comparativa. Yogyakarta: Seksi Anatomia Comparativa Universitas Gadjah Mada
Untoro, M. 1987. Histologi Veteriner II. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Anatomi
a. Makroanatomi
Pisces
- Cor(jantung)
- Sinus venosus, berdinding tipis sehingga warnaya merah coklat, terdapat di bagian caudo-dorsal cor, menerima darah dari vena cardinalis anterior dan posterior.
- Atrium (serambi), berwarna merah
- Ventrikel (bilik), berdinding tebal, warnanya lebih muda dari atrium, melanjutkan diri sebagai
- Bulbus arteriosus, dindingnya tebal sekali, berwarna putih.
- Vasa (Pembuluh Darah)
Amphibi
- Cor
Bagian-bagiannya:
- Atrium, ada 2 buah, atrium sinistrum dan dextrum, keduanya dipisahkan oleh sekat : septum atriorum.
- Ventrikel, hanya ada sebuah, terdapat disebelah caudal atrium. Warna lebih muda. Dipisahkan dari atrium oleh septum atrioventriculorum. Septum ini dilengkapi oleh klep yang disebut valvula atrioventriculare. Vulva ini berguna untuk menjaga supaya darah tidak megalir kembali ke atrium.
- Truncus arteriosus, pangkal dari arteria yang keluar dari cor.
- Sinus venosus, merupakan kantong berdinding tipis tampak dari sebelah dorsal cor, bentuknya sebagai segitiga. Ia menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke dalam atrium dextrum.
- Vasa ( Pembuluh Darah )
Dari truncus arteriosus terdapat cabang ke kanan dan ke kiri, dan masing-masing bercabang 3:
- Arteria Carotis communis
- Arcus aortae
- Arteria pulmo cutanea
Vena
Pada Rana ada 3 macam :
- Yang masuk ke dalam atrium dextrum
- Yang masuk ke dalam atrium sinistrum
- Yang masuk ke dalam systema portae
System Portae
Pada Rana ada 2 macam :
- systema portae hepatis, menerima darah dari : v. Abdominalis yang berjalan mengikuti linea alba,berasal dari alat-alat pencernaan.
- systema portae renalis, menerima darah dari : v. illiaca communis dan v. dorso lumbalis.
Reptile
- Cor
Atrium dextrum dan sinistrum dipisahkan oleh septum atriorum. Warna merah tua.
Sinus venosus ( dorsal daripada atrium dexter ). Menerima darah-darah dari venae cavae anterior dan posterior, berhubungan dengan atrium dextrum dengan perantaraan apertura sino-atrialis.
- Vasa ( Pembuluh Darah )
- arcus aortae sinister yang membelok ke kiri dorsal
- arteria pulmonalis yang kemudian bercabang dua masing-masing ke pulmo.
Yang keluar dari ventrikel sinister :
arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dorsal yang memberikan cabang arteria carotis communis yang segera bercabang jadi dua: arteria carotis communis dexter dan sinister.
Kemudian arteria carotis communis dexter bercabang menjadi 2 lagi yaitu :
- arteria carotis interna
- arteria carotis externa
Yang masuk atrium dextrum :
- sinus venosus, yang sebelumnya menerima darah venosus dari yang besar, ialah : vena cava superior dextra dan sinistra, vena cava inferior.
Yang masuk atrium sinistrum : vena pulmonalis, yang berisi darah arterial dari pulmo.
System portae hanya system portae hepatis.
Aves
- Cor
- atrium (serambi) : sinistrum dan dextrum
- ventrikel (bilik) : sinister dan dexter
Sinus venosus pada Aves sudah tidak ada lagi.
- Vasa ( pembuluh darah )
A.pulmonalis bercabang dua menjadi :
- ramus dexter : menuju ke pulmo kanan dan
- ramus sinister : menuju ke pulmo kiri
Dari ventrikel sinister keluar 3 arteria :
- Aorta
- A. Anonyma dextra : menuju ke kanan
- A. Anonyma sinistra : menuju ke kiri
Vena
Ke dalam atrium dextrum masuk : vena cava superior sinistra dan dextra.
Ke dalam atrium dextrum masuk juga vena cava inferior datang dari bagian caudal badan. Ke dalam atrium sinistrum masuk venae pulmonalis ada 4 buah, datang dari pulmo kanan dan kiri.
System portae pada Aves hanya ada system Portae Hepatis.
Mamalia
- Cor
Pericardium terdiri atas 2 lembaran, yaitu :
- lamina viseralis : lapisan sebelah dalam
- lamina parietalis : lapisan sebelah luar kedua lembaran itu membatasi suatu ruangan yang disebut cavum pericardii. Didalamnya terdapat cairan yang disebut liquor percardii. Cor bagian kanan dan kir terpisah sempurna oleh septum cordis yang terdiri atas : septum atriorum dan septum ventriculorum.
- Vasa ( pembuluh darah )
Aorta dapat dibagi menjadi :
- aorta ascendens : bagian yang naik, ialh bagian yang keluar dari ventrikel sinister.
- Arus aortae : bagian yang melengkung, lanjutan dari aorta ascendens.
- Aorta descendens : bagian yang turun, lanjutan dari arcus aortae. Karena terletak dalam cavum thoracis,maka bagian dapat disebut aorta thoracalis.
Arteria pulmonalis
Bercabang jadi 2 :
• Ramus dexter
• Ramus sinister
(Soewarsono, 1974)
b. Mikroanatomi
- Cor
- Endokarduim: dibatasi oleh endothelium berbemntuk polygonal, dibawahnya stratum subendoteliale, tersusun dari serabut kolagen dan elastis halus, dibawahnya stratum tersusun dari jaringan ikat kolagen longgar. Membran ini pada atrium lebih tebal dibandingkan dengan yang melapisi ventriculus.
- Miokardium: tersusun dari sel otot jantung kaya jaringan ikat dan pembuluh darah. Bagian tertebal pada ventriculus dan bagian tertipis pada atrium.
- Epikardium: dilapisi oleh mesotelium dibawahnya terdapat stratum subepikardiale tersusun dari jaringan ikat kolagen longgar tipis. Membran ini merupakan lamina visceralis pericardii.
Kerangka jantung, memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
- Pars membranacen: bersifat fibrosa, mengandung serabut elastin dan sel lemak.
- Trigona vibrosa: terdapat pada kanan kiri bangunan inti, terdiri dari sel-sel bulat dengan substantia intercellularis dan serabut kolagen.
- Annulus fibrosus: jaringan ikat fibrosa padat, mengelilingi lubang pangkal arteri.
Katup jantung (valvula cordial), terdabat bagian berikut:
- Valvula atrioventricularis: endocardium pada atrium lebih tebal disbanding ventriculus. Jaringan chondroit sebagai penyokong.
- Valvula Semilunaris: lebih tipis disbanding dg valvula atrioventricularis.
- Sistem Pertukaran
Pada potongan lintang tampak dibatsi oleh satu sel endothelium , dengan Sitoplasma tipis, tercat merah muda, inti sel endothelium dapat terlihat menonjol ke arah lumen. Dan terkadang dapat terlihat satu erotrosit dalam lumen.
5 Macam kapiler yakni :
- Kapiler kontinyu : tidak mempunyai porus di sepanjang dinding endoteliumnya.
- Kapiler berjendela : mempunyai pori besar yang tersebar sepanjang dinding enditelium
- Kapiler sinusoidal : bentuk lebar dan tidak teratur, lamina basalis tidak terlihat jelas,
- Sinusoid (hati) : terlihat di antara deretan hepatosid yang tersusun radier dengan pusat vena sentralis. Dinding sinusoid dibatsi oleh esel endothelium dan sel makrofag (Sel Kuppfer).
- Sinus venosus : lebih besar dibanding sinusoid, lamina basalis diskontinyu, sel dindingnya tidak fagositik.
Sistem tekanan tinggi
Arteriola
- Tunika intima : dibawah endothelium terdapat membrane elastika interna tipis.
- Tunika media : terdiri dari 1- 3 lapisan otot polos, diantaranya terdapat serabut kolagen dan elastis halus. Membrane elastika eksterna tidak ada.
- Tunika adventisia : terdiri dari jaringan ikat longgar
Arteria
Penampangnya melintang dengan arteri kecil dan sedang, lumennya tampak merata, berbentuk teratur bulat dan oval. Dengan dinding relative tebal.
- Tunika intima: endoteliumnya mempunyai epithelium skuamus simplek, stratum subendotelium mempunyai beberapa serabut otot dan membrane elastika interna ,mempunyai serabut elastis.
- Tunika media : lapisan sangat tebal, terdiri dari campuran otot polos, serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblast yang semuanya tersusun sirkuler.
- Tunika adventisia : terdiri dari jaringan fibroelastis tipis dan mempunyai saraf dan vasa.
Arteria Elastis (Aorta)
- Tunika intima: endoteliumnya berbentuk polyhedral, dengan stratum subendoteliumnya kaya serabut elastis, dan membrane elastika tidak jelas karena berbatasan dengan tunika media kaya serabut elastis.
- Tunika media: paling dominan, dan didominasi dengan serabut elastis dan mengandung otot polos tersebar dan membrane elastika tidak jelas.
- Tunika adventisia : tipis mengandung serabut kolagen tersusun membujur dan spiral.
Sistem tekanan rendah
Vena
Dengan penampang melintang vena kecil dan sedang, dibandingkan dengan arteri , dinding vena lebih tipis.
- Tunika intima : terbentuk tipis, tersusun endoteliumnya polygonal, dan sangat sedikit jaringan subendotelial , tidak memiliki membrane elastika interna.
- Tunika media : tipis, terdiri dari otot polos tersusun radier serta serabut kolagen dan elastis halus.
(Anonim, 2010; Untoro, 1987)
2. Bagaimana komparasi sistem kardiovaskuler pada vertebrata?
Dibedakan menjadi 2 macam:
- Peredaran darah tunggal (pisces)
- Peredaran darah ganda (Amphibi, Reptil, Aves, Mamalia)
- Sirkulasi Parva ( Peredaran Darah Kecil )
Ialah peredaran darah ventrikel dexter melalu arteria pulmonalis, menuju ke pulmo kanan dan kiri untuk kemudian kembali melalui vena pulmonalis menuju ke atrium sinistrum.
- Sirkulasi Magna ( Peredaran Darah Besar )
Ialah peredaran darah dari ventrikel sinister melalui aorta dan cabang-cabangnya, menuju ke seluruh tubuh, kemudian kembali melalui vena cavae ( v. cava caudalis dan v. cava cranialis ) menuju ke atrium dextrum.
(Soewarsono, 1974)
3. Apa saja parasit pada sistem kardiovaskuler cacing? Jelaskan!
a. Austrobilharzia variglandis
Terdapat di dalam pembuluh darah aves laut dan itik.Cacing ini memeiliki kantung sirus.Induk semang anataranya siput air asin Nassarius obsoletus dan siput Littornia.Cacing ini menyebabkan dermatitis schistosoma ( gatal perenang ) pada manusia.
b. Dirofilaria immitis
Merupakan cacing jantung pada anjing.Dijumpai pada ventrikel dexter dan arteri pulmonum.Cacing jantan panjangnya 120-200 mm dengan ujung posterior langsing dan spiral dan tidak memiliki gubernukulum.Sedangan Cacing betina panjangnya 250-310 mm
c. Heterobilharzia Americana
Terdapat di dalam vena mesenterika musang, kucing bob, dan mamalia air.Cacing jantan mempunyai 70-83 testis dan terdapat kantung sirus.Induk semang siput genus Lymneae, Pseudosuccinea dan Fossaria(Levine,N.D.1994).
d. Ornithobilharzia turkestancium
Terdapat dalam vena mesenterika domba, kambing, unta, sapi, dan mamlia .Cacing jantan mempunyai 60 testis atau lebih.Cacing betina memproduksi satu telur pada saat tertentu, berbentuk pipih.Induk semang siput genus Lymnae.(Levine,N.D.1994).
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroanatomi. Yogyakarta: Bagian Mikroanatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
Levine, N. D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Soewarsono, R. 1974. Zoologi/Anatomia Comparativa. Yogyakarta: Seksi Anatomia Comparativa Universitas Gadjah Mada
Untoro, M. 1987. Histologi Veteriner II. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Anatomi
0 komentar:
Posting Komentar