1. Apa saja tugas dan wewenang dokter hewan?
Tugas dan wewenang dokter hewan adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana cara pencegahan penyakit yang dapat dilakukan oleh dokter hewan?
Pencegahan penyakit yang dapat dilakukan oleh dokter hewan adalah sebagai berikut:
3. Apa pengertian diagnosis, terapi, dan prognosis?
Diagnosis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Discernment” adalah identifikasi sifat dan penyebab apapun. Diagnosis digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dengan variasi dalam penggunaan logika, analisis, dan pengalaman untuk menentikan hubungan sebab dan akibat. Dalam rekayasa sistem dan ilmu komputer, diagnosisi biasanya digunakan untuk menentukan penyebab gejala-gejala, mitigasi untuk masalah, dan solusi untuk masalah. (http://en.wikipedia.org/wiki/Diagnosis)
Jadi diagnosis adalah penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau normal melalui dasar pemikiran dan pertimbangan ilmu pengetahuan.
Terapi adalah suatu cara penyembuhan yang dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
Prognosis berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti kedepan atau meramalkan. Prognosis adalah istilah medis yang menggambarkan kemungkinan hasil suatu penyakit. Sebuah prognosis yang lengkap termasuk perkiraan waktu, fungsi, dan deskripsi dari kursus penyakit seperti penurunan progresif, krisis intermiten, atau tiba-tiba, krisis tak terduga. (http://en.wikipedia.org/wiki/Prognosis)
4. Apa yang dimaksud zoonosis dan apa saja yang termasuk di dalamnya?
Pengertian zoonosis adalah sebagai berikut:
Dibawah ini adalah contoh penyakit yang termasuk zoonosis:
Antrax
Penyebab penyakit antrax adalah bakteri berbentuk batang, berukuran 1-1.5 mikron, bersifat aerobik, nonmotil, Gram positif yang disebut Bacillus Antracis. (Soeharsono, 2002, hal 18)
Antrax adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Antracis. Bakteri ini bersifat aerob dan berkapsul, dialam bebas bakteri ini membentuk spora yang tahan puluhan tahun di tanah.
Toxoplasmosis
Taxoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh protozoa yang dikenal dengan nama Taxoplasma gondii, penyakit ini dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan genital) pada bayi dan keguguran (abortus) pada ibu hamil.
Toxoplasma gondii, gerak sebab penyakit ini ditemukan pada kelinci dalam tahun 1908 oleh Nicolle dan Menceaux. Infeksi dengan protozoa ini telah lama dikenal pada mamalia, termasuk manusia, burung dan hewan kerikit. Beberapa penyelidik berpendapat bahwa pada hewan hanya ada satu jenis Taxoplasma (T. Gondii) walaupun telah bayak jenis toxsoplasma dilukiskan sebagai gerak-sebab penyakit ini pada berbagai jenis hewan. (Ressang, 1983, hal 141)
Rabies
Rabies atau biasa disebut anjing gila adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus golongan Rhabdovirus yang menyerang hewan berdarah panas dan manusia.
Penyakit rabies yang juga disebut Lyssa, Hydrophobia atau penyakit anjing gila, merupakan penyakit menular akut, bersifat fatal bagi penderitanya, yang disebabkan oleh virus neurotropik dengan sasaran akhirnya pusat susunan saraf, otak, dan sunsum tulang belakang, dari hewan berdarah panas dan manusia. Virus rabies merupakan virus RNA, termasuk familia Rhabdoviridae, genus Lyssa. (Subroto, 2006)
Brucellosis
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan oleh kuman Brucella sp. Penyakit ini merupakan penyakit penting di Indonesia yang dapat menular ke manusia (zoonotik). Brucellosis dilaporkan menyebar ke berbagai wilayah Indonesia sehingga menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar bagi pengembangan peternakan akibat kematian dan kelemahan pedet, abortus, infertilitas, sterilitas, penurunan produksi susu dan tenaga kerja ternak, serta biaya pengobatan dan pemberantasan yang mahal (http://iniansredef.org/products.htm).
Brucella menyebabkan keguguran atau keluron pada umur kebuntingan tertentu. Di Indonesi penyakit ini disebut juga penyakit keluron menular atau Bang. Bakteri penyebabnya sampai saan ini telah diidentifikasikan sebagai 6 (enam) spesies yaiu Brucella melitensis, Brucella abortus, Brucella suis, Brucella neotomae, Brucella ovis, dan Brucella canis. (Soejodono RR. 1999)
Sars
Sars adalah penyakit yang disebabkan oleh strain virus baru Coronavirus yang menyerang saluran pernapasan atas. Sars merupakan singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrom.
Sars adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.
Daftar Pustaka
http://drhyudi.blogspot.com/2009/06/pengertian-zoonosis
http://duniaveteriner.com/2009/12/peran-dan-fungsi-profesi-dokter-hewan/print
http://en.wikipedia.org/wiki/Diagnosis
http://en.wikipedia.org/wiki/Prognosis
http://id.wikipedia.org/wiki/zoonosis
http://iniansredef.org/products.htm
Ressang, A A. 1983. Patologi Khusus Veteriner. Bali: Team Leader IFAD Project.
Schnurrenberger, Paul R. 1991. Ikhtisar Zoonosis. Bandung: Penerbit ITB.
Sitepoe, Mangku. 2009. Melawan Influenza A (H1N1). Jakarta: Grasindo.
Soeharsono. 2002. Zoonosis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tugas dan wewenang dokter hewan adalah sebagai berikut:
- Melindungi kehidupan/kesehatan hewan dan resiko yang di timbulkan dari masuk, berkembang atau menyebarnya hama, penyakit, organisme penyebar penyakit.
- Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko yang di timbulkan oleh bahan tambahan (additives), kontaminan, toksin atau organisme penyebab penyakit dalam.
- Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko timbulnya penyakit yang terbawa oleh hewan, produknya, masuknya, berkembangnya, dan menyebarnya hama penyakit (Pest).
- Mencegah berkembangnya hama penyakit (Pest).
2. Bagaimana cara pencegahan penyakit yang dapat dilakukan oleh dokter hewan?
Pencegahan penyakit yang dapat dilakukan oleh dokter hewan adalah sebagai berikut:
- Melakukan Pemeliharaan kesehatan hewan. Dokter hewan telah dibekali seperangkat pengetahuan untuk melakukan perawatan hewan untuk mencegah terjadinya penyakit.
- Pengawasan lalu lintas hewan. Dokter hewan mengawasi perpindahan hewan dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga penyebaran penyakit dapat di tanggulangi.
- Melakukan karantina pada hewan mengidap penyakit atau atau pada kondisi tertentu, karena di khawatirkan akan menularkan atau menyebarkan penyakit.
3. Apa pengertian diagnosis, terapi, dan prognosis?
Diagnosis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Discernment” adalah identifikasi sifat dan penyebab apapun. Diagnosis digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dengan variasi dalam penggunaan logika, analisis, dan pengalaman untuk menentikan hubungan sebab dan akibat. Dalam rekayasa sistem dan ilmu komputer, diagnosisi biasanya digunakan untuk menentukan penyebab gejala-gejala, mitigasi untuk masalah, dan solusi untuk masalah. (http://en.wikipedia.org/wiki/Diagnosis)
Jadi diagnosis adalah penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau normal melalui dasar pemikiran dan pertimbangan ilmu pengetahuan.
Terapi adalah suatu cara penyembuhan yang dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
Prognosis berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti kedepan atau meramalkan. Prognosis adalah istilah medis yang menggambarkan kemungkinan hasil suatu penyakit. Sebuah prognosis yang lengkap termasuk perkiraan waktu, fungsi, dan deskripsi dari kursus penyakit seperti penurunan progresif, krisis intermiten, atau tiba-tiba, krisis tak terduga. (http://en.wikipedia.org/wiki/Prognosis)
4. Apa yang dimaksud zoonosis dan apa saja yang termasuk di dalamnya?
Pengertian zoonosis adalah sebagai berikut:
- Menurut UU No. 6 tahun 1967 pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya atau disebut juga Anthropozoonosis. Begitu pula dalam UU No. 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, sebagai pengganti UU No. 6 tahun 1967 dinyatakan bahwa penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia dan sebaliknya.
- Sedangkan pengertian zoonosis yang diberikan WHO, zoonosis adalah suatu penyakit atau infeksi yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia. (http://drhyudi.blogspot.com/2009/06/pengertian-zoonosis)
- Zoonosis, menurut badan Kesehatan sedunia (OIE=Office Internationale Epizooticae) merupakan penyakit yang secara alamiah dapat menular diantara hewann vertebrata dan manusia. Penyakit yang tergolong dalam zoonosis dengan penyebaranpenyakit tersebar ke seluruh penjuru dunia dan yang sering ditemukan di Indonesia misalnya antraks, rabies, leptospirosis, brucelosis, toxoplasmosis, tuberkolosis, salmonellosis, avian Influenza, dan lain-lain. (Mangku Sitepoe, 2009, hal 1)
- Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan antara hewan vertebrata dan manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/zoonosis)
Dibawah ini adalah contoh penyakit yang termasuk zoonosis:
Antrax
Penyebab penyakit antrax adalah bakteri berbentuk batang, berukuran 1-1.5 mikron, bersifat aerobik, nonmotil, Gram positif yang disebut Bacillus Antracis. (Soeharsono, 2002, hal 18)
Antrax adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Antracis. Bakteri ini bersifat aerob dan berkapsul, dialam bebas bakteri ini membentuk spora yang tahan puluhan tahun di tanah.
Toxoplasmosis
Taxoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh protozoa yang dikenal dengan nama Taxoplasma gondii, penyakit ini dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan genital) pada bayi dan keguguran (abortus) pada ibu hamil.
Toxoplasma gondii, gerak sebab penyakit ini ditemukan pada kelinci dalam tahun 1908 oleh Nicolle dan Menceaux. Infeksi dengan protozoa ini telah lama dikenal pada mamalia, termasuk manusia, burung dan hewan kerikit. Beberapa penyelidik berpendapat bahwa pada hewan hanya ada satu jenis Taxoplasma (T. Gondii) walaupun telah bayak jenis toxsoplasma dilukiskan sebagai gerak-sebab penyakit ini pada berbagai jenis hewan. (Ressang, 1983, hal 141)
Rabies
Rabies atau biasa disebut anjing gila adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus golongan Rhabdovirus yang menyerang hewan berdarah panas dan manusia.
Penyakit rabies yang juga disebut Lyssa, Hydrophobia atau penyakit anjing gila, merupakan penyakit menular akut, bersifat fatal bagi penderitanya, yang disebabkan oleh virus neurotropik dengan sasaran akhirnya pusat susunan saraf, otak, dan sunsum tulang belakang, dari hewan berdarah panas dan manusia. Virus rabies merupakan virus RNA, termasuk familia Rhabdoviridae, genus Lyssa. (Subroto, 2006)
Brucellosis
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan oleh kuman Brucella sp. Penyakit ini merupakan penyakit penting di Indonesia yang dapat menular ke manusia (zoonotik). Brucellosis dilaporkan menyebar ke berbagai wilayah Indonesia sehingga menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar bagi pengembangan peternakan akibat kematian dan kelemahan pedet, abortus, infertilitas, sterilitas, penurunan produksi susu dan tenaga kerja ternak, serta biaya pengobatan dan pemberantasan yang mahal (http://iniansredef.org/products.htm).
Brucella menyebabkan keguguran atau keluron pada umur kebuntingan tertentu. Di Indonesi penyakit ini disebut juga penyakit keluron menular atau Bang. Bakteri penyebabnya sampai saan ini telah diidentifikasikan sebagai 6 (enam) spesies yaiu Brucella melitensis, Brucella abortus, Brucella suis, Brucella neotomae, Brucella ovis, dan Brucella canis. (Soejodono RR. 1999)
Sars
Sars adalah penyakit yang disebabkan oleh strain virus baru Coronavirus yang menyerang saluran pernapasan atas. Sars merupakan singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrom.
Sars adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.
Daftar Pustaka
http://drhyudi.blogspot.com/2009/06/pengertian-zoonosis
http://duniaveteriner.com/2009/12/peran-dan-fungsi-profesi-dokter-hewan/print
http://en.wikipedia.org/wiki/Diagnosis
http://en.wikipedia.org/wiki/Prognosis
http://id.wikipedia.org/wiki/zoonosis
http://iniansredef.org/products.htm
Ressang, A A. 1983. Patologi Khusus Veteriner. Bali: Team Leader IFAD Project.
Schnurrenberger, Paul R. 1991. Ikhtisar Zoonosis. Bandung: Penerbit ITB.
Sitepoe, Mangku. 2009. Melawan Influenza A (H1N1). Jakarta: Grasindo.
Soeharsono. 2002. Zoonosis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar