Pencernaan Herbivora Karnivora Omnivora

1) Sebutkan dan jelaskan struktur anatomi sistem pencernaan pada mamalia (karnivora, omnivora, dan herbivora)?
A. Karnivora (anjing)
  • Mulut
  • Oesophagus
  • Ventrikulus
  • Intestinum tenue
  • Caecum
  • Intestinum crassum
  • Anus
B. Omnivora (babi)
  • Rongga mulut
  • Oesofagus
  • Ventrikulus
  • Intestinum tenue
terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Memiliki panjang sekitar 15-20 meter.
  • Sekum
Memiliki sekum relative pendek dengan volume sekitar 1,5 liter.
  • Intestinum crassum
memiliki panjang sekitar 4-5 meter, memiliki colon ascending yang berbentuk melingkar. Colon transversal pendek dan descending yang lurus ke belakang dan berlanjut ke rektum
  • Rectum
Pancreas pada babi pancreas tidak menempel duodenum, serta bermuara sendiri pada duodenum pada papilla minor.

C. Herbivora
• Ruminansia
  • Cavum Oris
- Tempat pertama kali proses pencernaan berlangsung
- Organ pengambilan pakan (prehensile pakan)
- Terjadi proses mastikasi, salvias, deglutisi
- Ruminansia melakukan ruminasi:
Regurgitasi :dari lumen kembali ke mulut
Reinsalivasi : pemberian saliva
Remastikasi : pengunyahan kembali
Redeglutisi :penelanan kembali
  • Oesophagus
- Tempat lewatnya makanan dari mulut ke perut
- Terdapat membrana mukosa
  • Rumen
- Berupa kantong muscular yang besar terentang dari diafragma menuju ke pelvis dan hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal
(Anonim1, 2007)
- Rumen terletak di sebelah kiri rongga perut (cavum abdominalis), memanjang dari tulang rusuk ke tujuh atau ke delapan sampai pada tulang pinggang dan menempati separuh bagian kiri dari rongga perut. Bagian kiri lumen berbentuk cembung dan menempel pada diafragma, dinding kiri rongga perut dan limfa. Bagian kanan rumen berhubungan dengan omasum, abomasums, usus, hati, pancreas, ginjal bagian kiri. Rumen memiliki empat buah kantong yaitu saccus cranialis, saccus coecus (terbagi atas saccus caudodorsalis dan saccus –ventralis), saccus dorsalis, dan saccus ventralis. Fungsi dari kantong-kantong tersebut adalah untuk gerakan-gerakan yang diperlukan selama terjadinya proses fermentasi (Mukhtar, 2006).
  • Reticulum
- Terletak persis di belakang diagfragma, berbentuk seperti sarang lebah
- Terdapat membrane mukosa, (Anonim1, 2007)
- Retikulum merupakan kompartmen paling cranial, terletak diantara tulang rusuk ke tujuh atau delapan. Ukuran reticulum paling kecil diantara keempat kompartmen. Retikulum terbagi atas dua permukaan, yaitu facies diafragmatica dan facies visceralis. Facies diafragmatica sebagai permukaan di bagian cranial berbentuk cembung dan menempel pada diafragma hepar, sedangkan facies visceralis seebagai permukaan di bagian caudal adalah datar, karena tertekan oleh bagian atrium ruminis. Pada hewan yang masih muda rumen dan reticulum belum berkembeng, dan akan berkembang jika lambung tersebut mampu menampung pakan 60-65% dalam saluran pencernaan (Mukhtar, 2006).
  • Omasum
- Terletak pada sebelah kanan rumen dan reticulum
- Terisi penuh oleh lamina-lamina yang dikelilingi membrana mukosa dan papillae yang pendek dan tumpul, yag akan mengelilingi hijauan atau serat-serat sebelum masuk abomasum
(Anonim1, 2007)
- Omasum berbentuk elips, terletak di sebelah kanan garis median tubuh dan dihubungkan dengan reticulum oleh sebuah saluran yang sempit dan pendek disebut orifisium reticulo omasal, kapasitas omasum yaaitu dapat menampung 6-8% dari seluruh volume pakan dalam saluran pencernaan (Mukhtar, 2006).
  • Abomasum
- Merupakan suatu bagian dari glandula yang pertama dari system pencernaan ruminansia
- Terletak di ventral dari omasum, tersusun dari sel-sel epitel yang menghasilkan mukosa
- Pada pedet yang baru lahir rumen belum berfungsi, sehingga air susu langsung masuk ke abomasums melalui semacam corong yang disebut oesophageal groove
(Anonim1, 2007)
- Abomasum merupakan kompartmen tercaudal lambung hewan ruminansia. Terletak di dasar cavum abdominalis dan merupakan bagian yang memanjang dekat tulang rusuk kesembilan dan kesepuluh. Abomasum merupakan lambung sejati seperti lambung pada hewan non ruminansia, karena pada saat lahir sebagian besar lambung ruminansia terdiri atas abomasum, sehingga proses pencernaan mendekati hewan monogastrika. Pada pedet yang masih menyusu terdapat sulcus esophagus, yaitu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan susu dari cavum oris ke abomasum. Dengan demikian susu terbebas dari fermentasi di rumen. Seiring dengan

pertambahan umur pedet, rumen berkembeng pesat, sehingga hewan akan berubah dari monogastrika pada saat lahir menjadi poligastrika pada saat dewasa (Mukhtar, 2006).
  • Intestimum Tenue
- Terdiri dari duodenum, jejunum, ileum
- Tempat absorbsi
- Penghasil enzim
  • Intestinum Crassum
- Terdapat mikroorganisme (perkembangan lambat)
  • Rectum : tempat penampungan kotoran atau feses
  • Anus : tempat keluarnya feses
Glandula digestoria:
  • Salivary glands (kelenjar ludah)
  • Pankreas
- Terdapat lipatan duodenum
- Kelenjar gabungan endokrin dan eksokrin
  • Hepar
(Anonim1, 2007)

• Non Ruminansia (Kuda)
II. 1. Tractus Digestoria
  • rongga mulut
saliva kuda tidak mengandung amylase. Komposisi saliva dari kelenjar parotis kuda serupa dengan komposisi dari ternak-ternak berlambung satu lainnya.
  • Oesophagus
Panjang esophagus berkisar antara 125-150 cm.
  • Ventrikulus
Volume lambung pada kuda dengan berat 500kg rata-rata 7.5-15 liter atau 8-10% dari total kapasitas saluran pencernaan, panjang lambung 0,25 meter dimana fungsi dari lambung sendiri adalah mencampur massa pakan, mencerna beberapa protein, menampung massa pakan, dengan lama waktu penyimpanan untuk air 30-60 menit, sementara untuk pakan kering 30 menit-12 jam
  • usus halus
panjang usus halus sekitar 22m, mempunyai diameter sekitar 7,5 – 10 cm dan kapasitas sekitar 40-50 liter. Merupakan tempat utama pencernaan karbohidrat dan protein.
  • usus besar
panjang usus besar adalah antara 7,5 – 8 meter. Sejumlah enzima alkalinfosfate didapatkan dalam usus besar.
  • Anus
• Glandula Digestivus
  • Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Hati berfungsi untuk mensekresi empedu, memetabolis protein, karbohidrat, dan protein, detoksikasi zat yang berbahaya, tempat penyimpanan vitamin, dan pembentukan protein darah.
  • Pankreas
Pancreas pada kuda berbeda dengan ternak lainnya, karena konsentrasi enzim yang relative rendah dan rendahnya kadar HCO3. pancreas terdiri atas endokrin dan eksokrin.

2) Jelaskan mekanisme fisiologi sistem pencernaan pada mamalia (karnivora, omnivora dan herbivora)
A. Karnivora
Fungsi dari ventriculus carnivora sama seperti hewan monogastrik yang lain, hanya perbedaanya, dalam mencerna secara mekanik dan kimiawi di dalam ventriculus, pada ventriculus carnivora tidak menggunakan bakteri mikroba karena makanannya berupa daging, dan ventriculusnya lebih asam bila dibanding dengan ventriculus hewan yang lain.

B. Omnivora
Babi mengambil makanan pakan, mengunyah, dan menyampurkannya dengan air liur (saliva) sebelum menelan. Saliva berfungsi sebagai pelumas. Perbedaannya pada babi saliva mengandung enzim yang mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Babi tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan telah dikunyah halus sebelum ditelan.
Pakan yang ditelan bergerak menuju esofagus kemudian masuk ke dalam lambung. Lambung pada babi juga berfungsi sebagai alat penampung bahan yang sudah tercerna. Volume lambung seekor babi hanyalah sekitar 8 liter.

Usus halus terdiri dari duedenum, jejunum, dan illeum adalah tempat terjadinya penyerapan atau absorpsi yang utama dari zat-zat pakan hasil pencernaan. Bahan-bahan pakan yang tidak tercerna dan tidak diserap bergerak dari usus halus menuju ke caecum dan ke usus besar. Di bagian usus besar komponen air diserap kembai dan sisa yang tertinggal dari proses pencernaan dikeluarkan melalui anus.

C. Herbivora
• Ruminansia
Proses pengambilan makanan (Prehensi) dilakukan oleh lingua, di dalam cavum oris terjadi mastikasi dan insalivasi sehingga makanan menjadi agak lemas. Makanan ditelan masuk ke dalam rumen disebut deglutasi. Pada waktu makanan masuk ke dalam rumen, sebagian gas yang berada di dalamnya akan terdorong keluar dinamakan eruktasi. Di dalam rumen, makanan terjadi proses fermentasi yaitu pemecahan selulosa dinding sel-sel tanaman, selain pencernaan karbohidrat juga terjadi pencernaan protein, lipid, mineral, serta pencernaan sintesis vitamin. Retikulo rumen mengandung cairan yang 85% terdiri dari air sehingga memungkinkan makanan halus berada dalam suspense sedangkan makanan yang masih agak padat dan kasar mengapung di bagian atas (Mukhtar, 2006).

Isi retikulo rumen dicampur aduk oleh gerakan kontraksi otot, karena gerakan ini pula makanan yang kasar dan padat akan dikembalikan ke rongga mulut. Peristiwa pengembalian ingesta ke rongga mulut ini dinamakan regurgitasi. Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pengunyahan ulang (remastikasi) dan pencampuran ulang dengan saliva (reinsalivasi). Remastikasi ini berlangsung selama 40-50 kali dan kemudian dilakukan penelanan kembali (redeglutasi) langsung masuk ke omasum dan melanjutkan ke abomasum.
Proses yang terjadi sejak regurgitasi sampai dengan redeglutasi dinamakan ruminasi (Mukhtar, 2006).
Di dalam abomasum, ingesta selanjutnya dicampur dengan dan dihancurkan oleh getah lambung yang mengandung HCL. Selama di dalam abomasum, ingesta bereaksi asam dan akan berubah menjadi alkalis ketika berada di dalam intestinum (Mukhtar, 2006).

• Non Ruminansia
Fungsi dari ventriculus itu sendiri sama dengan ventriculus hewan monogastrik yang lain, hanya saja perbedaanya yaitu pada ventriculus hewan monogastrik herbivora terdapat sedikit mikroba, pencernaan dengan menggunakan bakteri mikroba terbesar dilakukan di sekum.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2007. Diktat praktikum 2007 Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Anatomi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Anonim2. 2009. Petunjuk Praktikum Mikroanatomi. Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Anatomi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Febrianto, Ari. 2009. Laporan Praktikum Fisiologi Ternak-Pencernaan poligastrik dan Monogastrik. http://www.scribd.com. Selasa, 12 januari 2011
Mukhtar, Ashry. 2006. Ilmu Produksi Ternak Perah. Lembaga Pengembangan pendidikan dan UPT Penerbitan dan UNS Press. Surakarta.
Parakkasi, Aminuddin. 2006. Ilmu Nutrisi dan Makanan Tenak MONOGASTRIK Vol IB. UI-Press. Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 Diary Veteriner | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan